TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cegah Hepatitis, Disdikpora DIY Minta Kantin Sekolah Tutup 

Gencarkan booster bagi murid SMA dan SMK

Ilustrasi anak-anak (IDN Times/Ayu Afria)

Yogyakarta, IDN Times - Mencegah penularan hepatitis akut misterius di kalangan siswa, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melarang seluruh sekolah di lima kabupaten/kota membuka kantin.

Seluruh sekolah di DIY juga mengingatkan orang tua siswa untuk membawakan bekal makanan dan minuman dari rumah kepada anak saat pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.

"Untuk kantin tetap kami belum mengizinkan dibuka. Pakai bekal dulu dan dalam menikmati bekal tidak usah berkerumun,," kata Wakil Kepala Disdikpora DIY Suhirman, Jumat (13/5/2022). 

1. Tetap lakukan protokol kesehatan

IDN Times/Daruwaskita

Menurut Suhirman, meski seluruh sekolah di DIY telah nenerapkan PTM secara penuh atau 100 persen, hingga saat ini tidak ada laporan munculnya penularan COVID-19 maupun hepatitis akut misterius di sekolah.

Seluruh lembaga pendidikan juga tetap diminta menerapkan protokol kesehatan secara disiplin, khususnya terkait pemakaian masker, menyediakan alat pengukur suhu tubuh, serta mengaktifkan aplikasi PeduliLindungi.

"Tugas-tugas sekolah masih ada yang melalui daring karena kan belum sehari penuh. Kalau normalnya sampai setengah dua siang, sekarang masuk masih sampai 11.30 atau jam 12.00 WIB," ujar Suhirman dikutip Antara.

Baca Juga: Hepatitis Akut Belum Terdeteksi di DIY, Dinkes Pasang Mata

Baca Juga: Antisipasi Penyakit Mulut dan Kuku, Bantul Bentuk Unit Reaksi Cepat

2. Gencarkan booster bagi murid SMA dan SMK

ilustrasi vaksin COVID-19 (IDN Times/Aditya Pratama)

Cara lainnya untuk menangkal potensi penularan hepatitis akut maupun COVID-19, vaksinasi penguat atau dosis ketiga bagi siswa maupun guru bakal digencarkan. Hingga kini, ia memperkirakan cakupan vaksinasi penguat bagi siswa, khususnya SMA/SMK di DIY masih 10 persen, sedangkan vaksinasi dosis kedua telah mencapai sekitar 97 persen.

"Vaksinasi booster supaya terus berlanjut supaya nanti ketahanan tubuh masing-masing pelaku pendidikan, baik guru, siswa, kemudian TU tetap tahan terhadap hepatitis ini," katanya.

 

Berita Terkini Lainnya