TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sopir Truk Sampah Curhat Antre Berjam-jam di TPST Piyungan

Truk sampah mengular hingga 1 kilometer, antrean bisa 7 jam

Antrean truk sampah mengular di TPST Piyungan. (IDN Times/Daruwaskita)

Bantul, IDN Times - ‎Atrean truk sampah mengular di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Kabupaten Bantul, sejak tiga hari terakhir ini. Antrean truk ini kembali terjadi karena masalah klasik yang sampai saat ini belum ada solusinya, yakni hanya ada satu tempat untuk bongkar muat. Apalagi dalam kondisi hujan seperti ini akan timbul masalah.

"Sudah tiga hari terakhir ini truk sampah harus antrean. Bahkan untuk sekali bongkar muatan lebih dari satu setengah jam," ujar seorang sopir truk sampah asal Sleman, Kasidi di TPST Piyungan, Kamis (20/1/2022).

Baca Juga: Warga Protes Perluasan Lahan TPST Piyungan, Ini Respons Pemkab Bantul

1. Setiap truk sampah hanya bisa bongkar sekali dalam satu hari‎

Antrean truk sampah mengular di TPST Piyungan.(IDN Times/Daruwaskita)

Persoalan yang terjadi di TPST Piyungan, kata Kasidi, juga berimbas kepada masyarakat. Jika sebelumnya dalam sehari ia bisa dua kali bongkar sampah di Piyungan, saat ini dirinya hanya bisa melakukan sekali bongkar sampah.

"Ya pasti akan banyak sampah yang menumpuk di sekitar masyarakat karena belum bisa dibuang ke TPST Piyungan karena lamanya menunggu antrean bongkar," terangnya.

Kasidi berharap pengelola TPST Piyungan membuka lebih satu tempat bongkar sampah sehingga tidak terjadi antrean truk yang lebih dari satu kilometer menuju tempat bongkar sampah.

"Selain banyak sampah yang tidak bisa dibuang ke TPST, pengeluaran sopir truk sampah dan kru juga membengkak karena butuh makan dan minum menunggu giliran bongkar," ujarnya.

2. Dermaga bongkar yang cuma satu sebabkan antrean truk sampah mengular‎

Ilustrasi dermaga bongkar sampah.(IDN Times/Daruwaskita)

Keluhan yang sama disampaikan sopir truk sampah lainnya yakni Teguh. Menurutnya permasalahan dari dahulu sampai sekarang hanya itu-itu saja.

"Masalahnya dermaga bongkat sampah hanya satu, dalam kondisi hujan pasti bermasalah," ucapnya.

Teguh mengungkapkan, dirinya berangkat menuju TPST Piyungan pukul 11.00 WIB maka baru bisa bongkar muatan sampah usai pukul 18.00 WIB sehingga dalam satu hari hanya bisa mengirim sampah sekali.

"Ya pasti akan banyak sampah menggunung di tempat penampungan sampah sementara. Saya pasrah saja karena bukan kesalahan dari kita," terangnya.

Baca Juga: Warga di TPST Piyungan Tolak Pembangunan Pabrik Pengolah Sampah

Berita Terkini Lainnya