TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Shelter Kabupaten dan RS Lapangan Penuh, Bantul Maksimalkan Kalurahan

Ketua Harian Satgas COVID-19 akan berkantor di Kapanewon

Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bantul, Joko Purnomo. IDN Times/Daruwaskita

Bantul, IDN Times - ‎Angka penambahan kasus positif COVID-19 harian di Kabupaten Bantul dalam satu pekan terakhir ini mengalami kenaikan cukup signifikan. Bahkan pasien positif COVID-19 yang harus menjalani isolasi dan perawatan sudah di atas 1.300 orang.

Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bantul, Joko Purnomo mengatakan peningkatan kasus COVID-19 di Bumi Projotamansari ini menyebabkan shelter kabupaten dan rumah sakit lapangan khusus COVID-19 (RSLKC) saat ini sudah penuh sehingga pasien harus menjalani isolasi di shelter kalurahan.

"Ya kalau yang OTG dan bergejala ringan ketika shelter kabupaten dan RSLKC Bambanglipuro penuh maka ditampung di shelter-shelter kalurahan. Bahkan di shelter kalurahan saat ini juga disiapkan oksigen untuk antisipasi pasien yang mengalami sesak napas," katanya, Rabu (16/6/2021).

Baca Juga: Kasus COVID-19 di Bantul Melonjak, RS dan Shelter Penuh 

1. Shelter kalurahan dioptimalkan‎

Shelter kabupaten yang berada di Kalurahan Sumbermulyo. (IDN Times/Daruwaskita)

Menurut Joko, saat ini sudah ada kesepakatan bahwa shelter di kalurahan bisa menerima pasien yang bukan warganya sendiri dengan berbagai pertimbangan. Misalnya, shelter di kalurahan si pasien sudah penuh, ingin menjadi satu dengan keluarga yang sudah isolasi terlebih dahulu, maupun faktor kedekatan dengan rumah sakit rujukan COVID-19 jika kondisinya memburuk.

"Jadi seperti shelter di Kalurahan Sumbermulyo bisa menerima pasien COVID-19 yang akan menjalani isolasi dari warga di Kalurahan Banguntapan atau dari kalurahan lainnya di Bantul," ungkap Wakil Bupati Bantul ini.

2. Akan ngantor di Kapanewon

Ilustrasi PPKM Mikro

Joko melanjutkan, butuh kerja keras dari seluruh jajaran Satgas COVID-19 dari tingkat kabupaten hingga kalurahan untuk benar-benar melakukan pengetatan pelaksanaan PPKM Mikro.

"Ya kita akui, angka penambahan kasus COVID-19 tak lepas dari kendornya pengawasan dan pengetatan PPKM berbasis mikro sehingga banyak muncul klaster hajatan atau kegiatan kemasyarakatan yang melibatkan banyak orang," ujarnya.

Untuk memantau pengetatan PPKM Mikro dan juga kesiapan kalurahan untuk menyiapkan shelter bagi warganya yang terpapar COVID-19, Joko juga akan berkantor di kecamatan.

"Saya ingin memastikan bahwa kalurahan benar-benar memiliki shelter dan bisa menampung warga yang terpapar COVID-19. Jika seluruh kalurahan memiliki shelter desa tidak akan menjadi masalah jika ada warganya yang terpapar COVID-19 dan harus menjalani isolasi," ungkapnya.

Baca Juga: Waspada Virus Corona Varian Delta, Jauh Lebih Menular!

Berita Terkini Lainnya