Kasus COVID-19 di Bantul Melonjak, RS dan Shelter Penuh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Selama empat hari, angka penambahan pasien positif COVID-19 di Kabupaten Bantul mencapai 100 kasus per hari. Akibatnya tempat yang digunakan sebagai isolasi atau shelter kabupaten dan Rumah Sakit Lapangan (RSLKC) untuk menampung pasien positif COVID-19 telah penuh.
1. Kenaikan terjadi sejak libur lebaran
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bantul, Joko Purnomo tak membantah adanya lonjakan kasus baru. Hal ini terjadi pasca liburan lebaran, angka kenaikan rata-rata sebanyak empat persen.
"Iya memang angka kasus konfirmasi positif selama empat hari terakhir di atas 100 per harinya," terang Joko pada Senin (13/6/2021).
2. Data sementara ketersediaan ruang isolasi rumah sakit rujukan di Bantul
Meski shelter kabupaten dan Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 terisi penuh, Joko memastikan ruang isolasi rumah sakit rujukan COVID-19 di Bantul masih tersedia. Dari total 211 tempat tidur, saat ini terisi 127 pasien.
"Saat ini tersisa 84 tempat tidur. Sementara untuk ruang ICU dari 29 tempat tidur, terisi 21 tempat tidur dan masih ada sisa delapan tempat tidur," papar Joko yang menjabat sebagai Wakil Bupati Bantul ini.
3. Pasien positif COVID-19 kategori OTG dan ringan jalani isolasi di shelter kelurahan
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bantul, dr. Sri Wahyu Joko Santosa mengatakan sejak tanggal 13 Juni 2021, RSLKC sudah terisi penuh. Sedangkan shelter Semaul dari 15 kapasitas tempat tidur terisi 12 pasien, shelter Niten dengan 88 tempat tidur sudah terisi 77,dan shelter Patmasuri yang memiliki 60 tempat tidur saat sudah terisi 57 pasien.
"Jadi untuk yang bergejala sedang masih ada tempat tidur di rumah sakit rujukan, sedangkan yang ringan atau OTG akan memaksimalkan shelter kelurahan," katanya.
Baca Juga: Shelter Isolasi COVID-19 Kota Yogyakarta Hampir Penuh