TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ponpes Muhammadiyah Tak akan Buru-Buru Buka Proses Belajar Tatap Muka

Bupati janji fasilitasi rapid test bagi santri yang datang 

Bupati Bantul Suharsono meninjau persiapan pembukaan pendidikan tatap muka di Ponpes Asy-Syifa, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro Bantul. IDN Times/Daruwaskita

Bantul, IDN Times - Pondok Pesantren (ponpes) di bawah Perserikatan Muhammadiyah tidak akan terburu-buru membuka ponpes selama kasus COVID-19 masih terjadi di Kabupaten Bantul.

Baca Juga: Transmisi Lokal COVID-19, 67 Warga Bantul Harus Isolasi Mandiri

1. Berbagai masukan akan menjadi pertimbangan pembukaan kembali ponpes Muhammadiyah‎

Ketua Badan Pembina Harian Ponpes Asy-Syifa, Suwandi DS. IDN Times/Daruwaskita

Ketua Badan Pembina Harian Ponpes Asy-Syifa, Suwandi DS mengatakan Muhammadiyah akan mengikuti kebijakan pemerintah terkait pembukaan aktivitas pendidikan ponpes,  namun pihaknya juga akan mempertimbangkan masukan dari Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCC).

"Jadi kita satu komando tidak bisa membuka sendiri-sendiri kegiatan pondok pesantren baik di Bantul maupun di seluruh Indonesia,"ungkapnya saat kesiapan pembukaan ponpes di Pondok Pesantren Asy-Syifa, Desa Sumbermulyo, Bambanglipuro pada Selasa (7/7/2020).

2. Muhammadiyah mengutamakan keselamatan santri, lingkungan ponpes dan masyarakat

Ilustrasi santri saat mengikuti kegiatan mengaji di dalam pondok dengan physical distancing. IDN Times/Zainul Arifin

Kehati-hatian akan menjadi pertimbangan pokok dari ponpes di bawah Perserikatan Muhammadiyah untuk membuka kembali kegiatan aktivitas belajar.

"Kita ingin memastikan keselamatan para santri, lingkungan santri dan seluruh masyarakat karena jika terjadi ledakan penularan COVID-19 dari ponpes belum tentu rumah sakit semuanya siap dan memiliki ruang perawatan," ujarnya.

Diakui Suwandi semenjak awal Maret proses belajar mengajar di Ponpes Asy-Syifa sudah berhenti dan dilanjutkan belajar dengan sistem daring. 

"Kita satu komando dengan dalam pembukaan aktivitas belajar mengajar. Namun kapan pembukaan kita belum tahu. Yang jelas sampai COVID-19 berakhir di Indonesia karena musuh kita tidak kelihatan," tandasnya.

Baca Juga: Awal Tahun Ajaran Baru, Pembelajaran di Sleman Masih secara Daring

Berita Terkini Lainnya