TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pencemaran di Pantai Slili dan Krakal Gunungkidul Berkurang

DLH ambil sampel gumpalan hitam dan air laut yang tercemar

Pantai Slili Gunungkidul. (IDN Times/Paulus Risang)

Gunungkidul, IDN Times - ‎Gumpalan berwarna hitam yang muncul di Pantai Slili dan Pantai Krakal, Kabupaten Gunungkidul, saat ini sudah mulai berkurang. Aktivitas pariwisata juga berjalan dengan normal seperti hari biasanya.

"Jadi aspal yang kemarin mendarat di pantai hari ini sudah berkurang. Kemudian aspal yang sampai pasir pantai juga sudah dibersihkan," kata Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul, Marjono, Senin (9/10/2023).

1. Petugas DLH ambil sampel di Pantai Slili dan Krakal

ilustrasi sampel air (freepik.com/freepic.diller)

Menurut Marjono, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunungkidul juga sudah mendatangi lokasi untuk mengecek gumpalan tersebut. DLH juga mengambil sampel air dan gumpalan berwarna hitam yang diduga aspal untuk diuji di laboratorium.

"Tadi petugas DLH sudah mengambil sampel air dan gumpalan berwarna hitam," ungkapnya.

Akibat adanya gumpalan berwarna hitam ada beberapa biota laut yang mati akibat kemunculannya dan gumpalan berwarna hitam merupakan limbah berasal dari laut.

"Kemungkinan biota laut mati karena pencemaran limbah tersebut," ucapnya.

Baca Juga: Pemkab Gunungkidul Telusuri Dugaan Limbah di Pantai Krakal dan Slili

2. Aktivitas wisata di Pantai Slili dan Krakal tak terganggu‎

Potret Pantai Slili (instagram.com/muhjanuardo)

Meski ada gumpalan berwarna hitam yang diduga aspal di Pantai Slili dan Krakal namun tak berpengaruh terhadap aktivitas wisatawan.

"Normal kok, kemarin wisatawan juga ramai. Kalau hari ini memang tidak seramai kemarin (Minggu 8/10/2023),"ujarnya.

Baca Juga: Mahasiswa KKN UNY Tanam Pohon Bareng Komunitas Resan Gunungkidul

Berita Terkini Lainnya