TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ngaku Salah Telah Bikin Gaduh, Pemilik Litto Beri Klarifikasi

Litto akan fokus urus perizinan

Destinasi wisata Little Tokyo di Muntuk Dlingo Bantul. (Instagram/littojogja)

Bantul, IDN Times - ‎Pemilik Little Tokyo (Litto) Winarno mengaku bersalah telah membuat gaduh di kalangan Pemkab, DPRD, hingga masyarakat Kabupaten Bantul. Ia mengaku siap mengikuti rekomendasi dari DPRD Bantul untuk segera menyelesaikan izin dan tidak akan mengoperasikan Litto jika izin belum dikantongi.

"Saya siap melaksanakan rekomendasi dari DPRD Kabupaten Bantul untuk segera menyelesaikan perizinan dan tidak membuat gaduh suasana lagi dengan menerima tamu mesti tamu tersebut adalah kolega saya sendiri," ujarnya, Selasa, (2/11/2021).

Baca Juga: Litto Diduga Masih Beroperasi, Ini Sikap Satpol PP Bantul

1. Pemegang saham Litto komitmen untuk tidak membuka Litto sebelum kantongi izin

Pemilik Little Tokyo, Winarno (kanan). (dok.Istimewa)

Menurut Winarno, para pemegang saham yang diakuinya sebagai orang asli Jogja juga sudah wanti-wanti agar Little Tokyo jangan dibuka sebelum mengantongi seluruh perizinan.

"Ya semua agenda yang sudah saya jadwalkan di Little Tokyo meski itu hanya kaitannya dengan kolega semua saya batalkan. Jangan sampai ini gaduh lagi. Ini janji saya," terangnya.

2. Akui kegaduhan Litto diawali miskomunikasi dengan manajemen

Pertemuan Komisi A DPRD Bantul dengan manajemen Litto pada Kamis (23/9/2021).IDN Times/Daruwaskita)

Diakui Winarno, kegaduhan timbul karena kurangnya komunikasi antara pemilik dengan manajemen Litto terkait perizinan yang masih dalam proses. Padahal, manajemen terlanjur membuat siaran pers terkait akan beroperasinya Little Tokyo.

"Kalau siaran pers itu materinya sudah benar yakni Little Tokyo akan segera beroperasi. Kan kalau akan beroperasi bisa setahun atau dua tahun lagi. Lah fatalnya ketika ditanya izin oleh media saya tidak mengomunikasikan ke manajemen bahwa izin baru dalam proses," ungkapnya.

"Blundernya lagi, manajemen Little Tokyo memberikan respons bahwa Little Tokyo sudah mengantongi izin. Padahal saat itu belum mengantongi izin atau baru dalam proses mencari izin dan sampai hari ini pun kami belum mengantongi seluruh izinnya," tambah Winarno.

3. Litto nekat membangun meski belum katongi izin karena desakan tukang

Bangunan Litto yang hingga hari ini hanya mengantongi izin prinsip dan izin IPPT.(IDN Times/Daruwaskita)

Winarno mengaku pembangunan Litto tetap nekat diteruskan karena tak lepas dari desakan dari tukang yang hampir sebagian besar adalah warga Kalurahan Muntuk. Mereka meminta pembangunan tetap dilanjutkan karena objek wisata di Becici saat itu tutup semua akibat pandemik sehingga tidak bisa bekerja.

"Saya kemudian komunikasi dengan pemegang saham lainnya dan setuju pembangunan tetap dilanjut. Toh jika nantinya sanksinya paling berat hanya denda saja dan tidak mungkin dirobohkan karena tidak ada pelanggaran lainnya yang dilanggar seperti membangun diatas sepadan sungai," terangnya.

‎Lebih jauh, Winarno mengatakan saat ini pihaknya akan cooling down dan hanya fokus untuk menyelesaikan perizinan seperti rekomendasi dari DPRD Bantul maupun Pemkab Bantul.

"Fokus untuk menyelesaikan perizinan dan tidak akan neko-neko yang membuat suasana menjadi gaduh dan panas lagi. Saya siap mengikuti peraturan yang ada," ucapnya.

"Yang jelas komitmen Little Tokyo kepada masyarakat dan Pemkab Bantul untuk tumbuh bareng dan menyejahterakan masyarakat tidak perlu diragukan lagi," ujar Winarno lagi.

Baca Juga: Heboh, Ketua Komisi A DPRD Bantul Makan Bareng Owner Litto

Berita Terkini Lainnya