Pedagang Jamu Gendong di Bantul Tahun Ini Mengaku Tak Terima Danais
Pedagang jamu gendong hanya terima CSR dari BRI
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times -Pelaku jamu gendong di Kabupaten Bantul mengaku tahun ini tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah termasuk dari Dana Keistimewaan (Danais) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Sebelumnya, Paniradya Pati Kaistimewaan, Aris Eko Nugroho menyebut anggaran sebesar Rp1,7 miliar dari Dana Keistimewaan telah dikucurkan untuk pembinaan bagi pelaku jamu gendong bidang kesehatan di wilayah DIY.
Baca Juga: Berapa Alokasi Dana Keistimewaan DIY untuk Penanganan COVID-19?
1. 132 orang bakul jamu gendong hanya terima CSR dari BRI
Ketua Desa Wisata Jamu Gendong, Padukuhan Kiringan, Kalurahan Canden, Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul, Sutrisno, menjelaskan di desanya terdapat 132 bakul jamu gendong yang terbagi dalam empat kelompok. Saat ini mereka masih eksis berjualan jamu gendong berkeliling atau membuka warung jamu di rumahnya masing-masing.
"Kami memiliki 132 anggota bakul jamu gendong (jamu tradisional) dibagi dalam empat kelompok," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (9/7/2021).
Menurutnya sejak pandemik para bakul jamu gendong ini memang mendapatkan pinjaman modal dari BRI dan juga mendapatkan bantuan CSR berupa peralatan untuk membuat jamu.
"Bantun hanya CSR dari BRI dan pinjaman modal saja yang juga dari BRI," katanya.