TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pasangan Lansia di Bantul Ditemukan Meninggal di Rumah

Sebelumnya keduanya diketahui bergejala mirip COVID-19

Pasutri di Bantul ditemukan meninggal dunia bersamaan dalam rumah. doc warga Padukuhan Kalakijo

Bantul, IDN Times - ‎Warga Padukuhan Kalakijo RT 06, Kalurahan Guwosari, Kapanewon Pajangan, Kabupaten Bantul, dikagetkan dengan meninggalnya pasangan suami istri, Surdadi (70) dan Siti Maryam (65). Keduanya ditemukan meninggal di dalam rumah pribadinya pada Sabtu (10/7/2021) sekitar pukul 07.00 WIB.

Baca Juga: Bantul Catatkan Rekor 854 Kasus COVID-19 dalam Sehari

1. Kronologi pasutri ditemukan meninggal dunia di dalam rumahnya‎

Warga mensolatkan kedua jenazah pasutri sebelum dimakamkan dengan protokol kesehatan.doc warga Padukuhan Kalakijo

Kapolsek Pajangan, AKP Titik Esti Handayani, mengatakan kejadian ditemukannya jenazah pasangan suami istri tersebut berawal ketika anak korban, Listiani (35), mendatangi rumah orang tuanya untuk memberikan ransum makan pagi seperti yang dilakukan setiap harinya.

Saat tiba di rumah kedua orang tuanya, Listiani mengetuk pintu namun sama sekali tidak ada jawaban dari kedua orang tuanya. Kemudian, Listiani meminta tolong kepada Radiyo (70) dan Hadi Mustofa yang kemudian mencongkel pintu bagian belakang rumah.

"Setelah pintu terbuka, ketiganya melihat kedua korban sudah meninggal dunia," ujarnya.

2. Kedua korban punya riwayat penyakit diare, batuk, flu dan demam‎

ilustrasi seseorang mengalami batuk rejan, batuk 100 hari, atau pertusis (freepik.com/jcomp)

Kepala Puskesmas Pajangan, dr. Santosa, ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon mengatakan pasutri lansia yang meninggal bersamaan tersebut bukanlah pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Namun, keduanya memiliki penyakit dan sudah diperiksakan di beberapa klinik namun belum juga sembuh.

"Jadi korban punya riwayat, diare, pusing, batuk dan pilek dan sudah diperiksakan di beberapa klinik namun tak kunjung sembuh," ujarnya.

3. Rukti dan pemakaman jenazah dilakukan dengan protokol COVID-19

Rukti jenazah dengan protokol kesehatan.doc warga Padukuhan Kalakijo

Santosa mengatakan, karena kedua korban memiliki gejala yang mengarah ke COVID-19 dan berada di zona merah COVID-19, maka proses rukti dan pemakaman jenazah dilakukan dengan protokol kesehatan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Ya setelah pemakaman kami akan segera melakukan tracing kepada kelurga korban untuk memastikan ada tidaknya COVID-19," ungkapnya.

Baca Juga: Dalam 35 Hari, 106 Orang di DI Yogyakarta Meninggal saat Isoman

Berita Terkini Lainnya