TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

My Esti Wijayati: Romo Tomo Sosok yang Memperjuangkan Wong Cilik

Ingin menyelesaikan pekerjaan rumah izin wisma Rejoso Klaten

My. Esti Wijayati (baju hitam) memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah Rm.G. Utomo, PR di Gereja HKTY Ganjuran, Sabtu malam (15/2). IDN Times/Daruwaskita

Bantul, IDN Times - ‎Umat katolik terus berdatangan ke Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus (HKTY) Ganjuran, Kabupaten Bantul, Yogyakarta pada Sabtu (15/2) untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Pastor Gregorius Utomo Pr yang dikenal sebagai pejuang pertanian lestari.

Tak hanya umat katolik, sejumlah pejabat dan politisi juga hadir untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Romo Tomo, di antaranya anggota DPR RI Komisi X, My Esti Wijayati, Ketua DPC PDI Perjuangan Bantul, Joko Purnomo, hingga Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih.

Baca Juga: Pastor Penggerak Pertanian Lestari, Romo Tomo Meninggal Dunia

1. Romo Tomo merupakan sosok yang memperjuangkan wong cilik‎

Rm. G. Utomo, PR saat memimpin misa ekaristi di Gereja HKTY Ganjuran. IDN Times/Istimewa

Usai memberikan penghormatan terakhir dan doa di Gereja HKTY Ganjuran, Esti mengatakan Romo Tomo adalah sosok yang memperjuangkan petani yang merupakan kalangan wong cilik.

"Pada awal tahun 90-an ketika saya menjadi anggota DPRD, saya mulai mengenal nama Romo Tomo sebagai sosok yang sangat dekat petani dengan mengkampanyekan pertanian organik. Beliau adalah sosok yang bisa memperjuangkan wong cilik," katanya, Sabtu malam (15/2).

2. Ingin segera menyelesaikan permasalahan izin wisma Rejoso di Klaten

My Esti Wijayati (tengah) bersama Romo Krisno (kanan) di Gereja HKTY Ganjuran. IDN Times/Daruwaskita

Sejak menjadi menjadi anggota DPRD DIY hingga saat ini menjadi anggota DPR RI, Esti mengakui memiliki sejumlah pekerjaan rumah, di antaranya adalah janji untuk menyelesaikan wisma Rejoso di Klaten. Hingga saat ini, proses perizinannya untuk  dijadikan tempat retret masih belum juga kelar. Pasalnya, keberadaan wisma Rejoso yang sebenarnya bukan tempat ibadah (gereja) ditentang oleh sejumlah ormas keagamaan.

"Saat itu memang hadir di acara tersebut dan didemo oleh ormas keagamaan dan akhirnya acara di pindah ke gereja paroki. Sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi karena wisma Rejoso bukan gereja. Jadi saya punya pekerjaan rumah untuk berkomunikasi dengan Bupati Klaten," ucapnya.

Esti juga menilai kecintaan Romo Tomo kepada lingkungan hidup memberikan inspirasi untuk mengisi ruang-ruang yang selama ini belum terisi sebagai bukti bisa bermanfaat bagi masyarakat yang lainnya.

"Makanya perjuangan beliau (Romo Tomo) harus diperjuangkan dengan totalitas karena pekerjaan rumah kita adalah masalah lingkungan hidup dan masyarakat sudah merasakan bagaimana dampak pemanasan global yang kini telah berlangsung," kata politisi PDI Perjuangan dari daerah pemilihan DIY ini.

Baca Juga: Sekilas Perjalanan Hidup Romo Tomo, Pejuang Pertanian Lestari

Berita Terkini Lainnya