TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kekeringan, Warga Gunungkidul Jual Ternaknya untuk Membeli Air Bersih

Biar ternak mereka bisa minum, terpaksa jual salah satu

Ilustrasi hewan ternak. (IDN Times/Indiana Malia)

Gunungkidul, IDN Times - Menjual hewan ternak untuk memberi minum ternak peliharaan menjadi hal yang biasa bagi warga Kabupaten Gunungkidul ketika bencana kekeringan berlangsung. Para peternak di Gunungkidul ini terpaksa menjual ternaknya untuk membeli air bersih dari truk tangki dengan harga Rp120 ribu untuk 6000 liter air bersih. 

Selain untuk memberi minum ternak peliharaannya, air bersih dari hasil menjual hewan ternak peliharaan tersebut juga untuk keperluan sehari-hari mulai dari masak, mandi hingga mencuci pakaian.

Baca Juga: Lebih 100 Ribu Warga Gunungkidul Mulai Kesulitan Air Bersih

1. Mulai jual ternak untuk membeli air bersih sejak bulan Juni‎

IDN Times/Daruwaskita

Suginem, salah satu warga Dusun Jerukgulung, Desa Melikan, Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul, membenarkan adanya penjualan hewan ternak untuk memberi minum ternak yang lainnya termasuk untuk kebutuhan sehari-hari.

"Awal bulan Juni yang lalu saya jual seekor kambing, laku Rp800 ribu dan digunakan untuk membeli air bersih karena saya tidak punya uang lagi," ungkapnya, Selasa (30/7).

2. Jual ternak untuk memberi minum ternak jadi rutinitas setiap musim kemarau‎

IDN Times/Daruwaskita

Tak hanya dirinya, kata Ginem, warga di dusunnya juga melakukan hal yang sama dengan menjual hewan ternak peliharaannya untuk membeli air bersih dan kebutuhan lainnya.

"Sebagian besar warga Dusun Jerukgulung menjadi petani. Ketika musim kemarau panjang seperti ini lahan pertanian sama sekali tidak bisa ditanami karena tidak ada air. Otomatis tak ada pendapatan," katanya.

Tak hanya hewan peliharaan yang dijual, perhiasan juga turut dijual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membeli air bersih karena setiap 2 atau 3 minggu sekali harus beli 1 tangki air bersih dengan harga Rp120 ribu.

"Ya kalau kepepet jual perhiasan," ujarnya.

3. Air bersih ketika musim kemarau jadi barang mewah‎

ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Warsinem, warga lain di Dusun Jerukgulung, mengaku hewan ternak peliharaannya sudah habis dijual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari khususnya air bersih.

"Ya air bersih saat musim kemarau menjadi barang yang mewah," tuturnya.

"Saya sebulan tidak cukup 1 tangki air bersih namun perlu 6 tangki air bersih untuk memenuhi kebutuhan keluarga," katanya lagi.

Baca Juga: Janji Dinikahi, FAR Bawa Kabur dan Cabuli Siswi SMA di Gunungkidul‎

Berita Terkini Lainnya