TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Haedar: 107 Tahun, Muhammadiyah Terus Berkiprah Mencerdaskan Bangsa

Muhammadiyah sebagai lem perekat persatuan dan kesatuan

Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir pada Milad Muhammadiyah Ke 107 di Gedung Sportorium UMY, Senin malam (18/11). IDN Times/Humas dan Protokol UMY

Bantul, IDN Times - Muhammadiyah salah satu organisasi umat Islam terbesar di Indonesia kini telah berusia 107 tahun. Momentum 107 tahun itu diperingati meriah oleh belasan ribu anggota perserikatan Muhammadiyah dan Aisyah yang dipusatkan di Gedung Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Bantul, Senin malam (18/11).

Baca Juga: Nadiem Sebut Sultan HB X Sebagai Gubernur Daerah Indonesia Yogyakarta

1. Muhammadiyah bagian dari gerakan mencerdaskan kehidupan bangsa‎

Ilustrasi salah satu badan usaha Muhammadiyah untuk mencerdaskan bangsa, Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). IDN Times/Daruwaskita

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan 107 tahun telah berlalu dan Muhammadiyah tetap selalu berkiprah untuk kemajuan umat, bangsa dan untuk kemajuan semesta dan usaha mencerdaskan tidak pernah berhenti.‎

"Dua puluh ribu sekolah TK ABA, 166 perguruan tinggi Muhammadiyah dan seluruh amal usaha Muhammadiyah merupakan bagian dari gerakan mencerdaskan kehidupan bangsa," kata Haedar saat memberikan sambutan Milad Muhammadiyah Ke-107 di Gedung Sportorium UMY.

2. Muhammadiyah harus tetap menyinari zaman dan membawa suara pencerdasan‎

Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (kanan) dalam acara Milad Muhammadiyah Ke 107 di Gedung Sportorium UMY, Senin (18/11). IDN Times/Humas dan Protokol UMY

Haedar berharap setelah perjalanan 107 tahun ini, Muhammadiyah tetap bersinar dan menyinari zaman dan semesta membawa suara pencerdasan kehidupan umat bangsa dan kehidupan universal.

"Milad ini merupakan momen terakhir menjelang Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiah, kita berharap Muktamar menjadi momentum kita tasyakur serta memacu kemajuan untuk terus berkiprah membangun bangsa negara dan kemanusiaan semesta,"ujarnya.

Baca Juga: Penolakan Ceramah UAS, Muhammadiyah: Perlu Etika Konsolidasi Demokrasi

Berita Terkini Lainnya