Nadiem Sebut Sultan HB X Sebagai Gubernur Daerah Indonesia Yogyakarta

Muhammadiyah telah mencerdaskan bangsa sebelum merdeka

Bantul, IDN Times - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim turut hadir dalam perayaan Milad Muhammadiyah Ke-107 dan 1 Abad TK ABA yang digelar di Gedung Sportorium Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Senin malam (18/11).

Mantan bos Gojek itu pun diberi kesempatan untuk menyampaikan pidato. Mengawali pidotanya, Nadiem memberikan ucapan salam hormat kepada sejumlah tamu undangan yang hadir termasuk kepada Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.

1. Salah ucap, Nadiem sebut Gubernur DIY dengan Gubernur Daerah Indonesia Yogyakarta‎

Nadiem Sebut Sultan HB X Sebagai Gubernur Daerah Indonesia YogyakartaMendikbud Nadiem Makarim beri sambutan pada Milad Muhammadiya ke 107 di Gedung Sportorium UMY, Senin malam (18/11). IDN Times/Humas dan Protokol UMY

Namun entah kenapa, saat menyebut yang terhormat Bapak Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Nadiem justru menyebut Bapak Gubernur Daerah Indonesia Yogyakarta. 

"Yang terhormat Gubernur Daerah Indonesia Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X," kata Nadien di hadapan belasan ribu tamu undangan.

Seakan tak menyadari akan kesalahan dan memperbaikinya Nadiem kemudian melanjutkan sambutannya terkait dengan Milad Muhammadiyah Ke-107 dan 1 Abad TK ABA.

"Saya sangat senang dan bersyukur bisa hadir dalam acara Milad Muhammadiyah dan melihat dan merasakan langsung semangat perjuangan pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan 107 tahun yang lalu," kata Nadiem.

2. Muhammadiyah memberikan perubahan bagi bangsa Indonesia yang merdeka, maju, dan terdidik‎

Nadiem Sebut Sultan HB X Sebagai Gubernur Daerah Indonesia YogyakartaKH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah. Muhammadiyah.or.id

Nadiem melanjutkan, semangat mencerdaskan kehidupan bangsa yang ditanamkan oleh KH Ahmad Dahlan 1 abad yang lalu telah memberikan angin perubahan bagi bangsa Indonesia yang merdeka, maju, dan terdidik. Gerakan Muhammadiyah berciri semangat membangun tata sosial dan pendidikan masyarakat yang lebih maju dan terdidik, menampilkan ajaran islam bukan sekadar agama yang bersifat pribadi dan statis namun dinamis dan berkedudukan sebagai sistem kehidupan manusia dari segala aspeknya.

"Saat ini gerakan Muhammadiyah tidak saja berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan namun juga memeliki amal usaha yang bergerak dalam bidang kesehatan dan amal sosial. Inilah salah satu hal yang saya hormati dari organisasi ini," ucap Nadiem.

Baca Juga: Nadiem Makarim: Kesenangan dalam Belajar Lebih Penting dari Calistung

3. Muhammadiyah memberi contoh, tidak hanya bicara tentang impian‎

Nadiem Sebut Sultan HB X Sebagai Gubernur Daerah Indonesia YogyakartaMendikbud hadiri acara Milad Muhammadiyah Ke 107 di Gedung Sportorium UMY, Senin malam (18/12). IDN Times/Humas dan Protokol UMY

Menurut Nadiem, banyak sekali pemimpin-pemimpin yang hanya berbicara tentang mimpi dan berbagai misi. Namun, Muhammadiyah telah menunjukkan lewat tindakan yang riil.

"Saya salut dan kagum. Saya mengapresiasi perjuangan semua warga Muhammadiyah dalam pembaharuan kehidupan masyarakat khususnya dalam penyelenggara pendidikan yang lebih baik," ujarnya.

Nadiem juga menyoroti banyaknya orang yang tidak sadar pentingnya peran PAUD dalam pendidikan masyarakat terutama pendidikan karakter anak. Saat di PAUD itulah masa emas untuk membentuk calon pemimpin masa depan.

"Indonesia tidak akan maju tanpa adanya PAUD yang baik," ungkapnya.

4. Kemendikbud berkomitmen memerdekakan unit pendidikan, guru hingga murid

Nadiem Sebut Sultan HB X Sebagai Gubernur Daerah Indonesia YogyakartaIlustrasi guru pendidik TK ABA. IDN Times/Hamus dan Protokol UMY

Lebih jauh Nadiem mengatakan banyak sekali pembicaraan tentang karakter. Hal tersebut adalah suatu tema yang akan menjadi komitmen untuk diteruskan dan dimajukan. Namun pendidikan karakter tidak bisa diajarkan melainkan dicontohkan dan dikerjakan.

"Dan inovasi-inovasi yang terjadi di semua unit pendidikan tidak akan mungkin terjadi tanpa ada kemerdekaan. Jadi sesuai arahan presiden dan kemendikbud adalah untuk memerdekakan unit pendidikan, memerdekakan guru pendidikan dan memerdekakan murid pendidikan. Terima kasih Muhammadiyah telah mengambil peran tersebut bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka," tuturnya.‎

Baca Juga: Jawaban Lugas Nadiem Makarim Saat Dirinya Diragukan Jadi Mendikbud

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya