Gending Gajah Seno Iringi Ki Seno Nugroho ke Peristirahatan Terakhir
Gending ini biasa dimainkan saat Ki Seno beristirahat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Sekitar pukul 13.00 WIB, peti jenazah dalang kondang Ki Seno Nugroho diberangkatkan dari rumah duka di Dusun Gayam, Desa Argosari, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, menuju peristirahatan terakhirnya di pemakaman keluarga Makam Semaki Gede, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Jenazah Ki Seno sedianya dimakamkan satu liang lahat dengan almarhum bapaknya yakni Ki Suparman yang juga berprofesi sebagai seorang seniman dalang wayang kulit.
Keberangkatan peti jenazah Ki Seno Nugroho diiringi dengan Gending Gajah Seno sesuai permintaan almarhum. Para sinden pengiring Ki Seno Nugroho yang tergabung dalam Wargo Laras tampak tak kuasa menahan air mata saat Gending Gajah Seno dilantunkan.
Ketika peti jenazah Ki Seno dimasukkan ke dalam ambulans, tabuhan gending yang sebelumnya mengalun dengan tenang pun jadi ambyar.
Baca Juga: Ki Seno Nugroho Wafat, Warga Bantul Kehilangan Sosok Benteng Budaya
1. Ki Seno minta diiringi Gending Gajah Seno ketika tiada
Gunawan Widagdo, manajer Ki Seno Nugroho, mengatakan Gending Gajah Seno yang dimainkan untuk mengiringi kepergian Ki Seno merupakan permintaan dari almarhum semasa hidup.
"Jadi saat ndalang, Ki Seno pesan pada sinden dan wiyogo, ketika dirinya nanti sudah tidak ada tolong diiringi dengan iringan ini (Gending Gajah Seno)," katanya di rumah duka, Rabu (4/11/2020).
Apa yang melatarbelakangi Ki Seno meminta diiringi Gending Gajah Seno, Gunawan mengaku sama sekali tidak mengetahuinya.
"Gending Gajah Seno itu ciptaan Pak Joko Porong," katanya.
Baca Juga: Briptu Ima, Desingan Peluru, dan Misi Kemanusiaan di Negara Berkonflik