Ki Seno Nugroho Wafat, Warga Bantul Kehilangan Sosok Benteng Budaya

Sugeng tindak, Ki Seno...

Bantul, IDN Times - ‎Seniman dan dalang ternama asal Bantul, DI Yogyakarta, Ki Seno Nugroho (48), tutup usia pada Selasa malam (3/11/2020).

Dalang wayang kulit klasik ini meninggal dunia akibat serangan jantung di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Kabupaten Sleman.

Baca Juga: 10 Tahun Erupsi Merapi, Mereka yang Mengungsi Tak Bisa Pulang ke Rumah

1. Dalang Ki Seno Nugroho salah satu benteng budaya di Bantul‎

Ki Seno Nugroho Wafat, Warga Bantul Kehilangan Sosok Benteng BudayaDalang Ki Seno Nugroho tutup usia akibat serangan jantung. IDN Times/Daruwaskita

Sekretaris Komisi A DPRD Bantul, Jumakir, yang mengenal dekat almarhum, mengatakan perpulangnya Ki Seno Nugroho menjadi duka yang mendalam bagi masyarakat Bantul. Sebab, sosok Ki Seno merupakan salah satu benteng kebudayaan di Bumi Projotamansari Jasanya dalam mempertahankan dan melestarikan kesenian wayang tak bisa dinilai dengan apapun.

"Yang jelas masyarakat Bantul sangat kehilangan sosok benteng budaya bagi masyarakat Bantul khususnya," katanya saat ditemui di rumah duka di Dusun Gayam, Desa Argosari, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Rabu (4/11/2020).

2. Dalang Seno punya penggemar setia‎

Ki Seno Nugroho Wafat, Warga Bantul Kehilangan Sosok Benteng BudayaKi Seno Nugroho saat pentas wayang kulit. www.facebook/Amir Syarifudin

‎Bagi Jumakir, sosok dalang Ki Seno yang sudah kondang dan menjadi salah satu dalang yang diperhitungkan di tingkat nasional. Namun, almarhum tetap memiliki sikap yang ramah, selalu rendah hati, dan banyak tersenyum.

"Ketika ketemu beliau (almarhum) orang sangat rendah hati dan tentunya murah senyum meski sebagai seorang seniman yang sangat terkenal," ungkapnya.

Jumakir juga menyebut, Ki Seno memiliki banyak penggemar yang setia mengikutinya pentas. Sebab, jalan cerita atau lakon yang dimainkan oleh Ki Seno berurutan sehingga penggemar selalu mengikuti lakon yang dimainkan oleh Ki Seno meski almarhum pentas di tempat yang berbeda, bahkan sampai luar daerah.

"Jadi kalau Ki Seno pentas pasti banyak yang menonton. Ini kelebihan yang dimiliki Mas Seno ketika memainkan lakon wayang," ujarnya.

3. Berharap ada penerus dalang Ki Seno Nugroho‎

Ki Seno Nugroho Wafat, Warga Bantul Kehilangan Sosok Benteng BudayaRumah duka Ki Seno Nugroho di Sedayu Bantul. IDN Times/Daruwaskita

Jumakir berharap berpulangnya maestro dalang wayang kulit ini tidak menyurutkan minat masyarakat untuk mendorong putra-putranya untuk menjadi dalang. Bahkan murid-murid Ki Seno juga bisa mengganti dan meneruskan karya-karyanya.

"Kita sangat berduka, semoga keluarga yang ditinggalkan tetap diberi ketabahan dan bagi almarhum diberi tempat yang terbaik di sisi-Nya," ujar politisi PPP ini.

4. Ki Seno Nugroho sempat olah raga bersepeda sebelum dilarikan ke rumah sakit‎

Ki Seno Nugroho Wafat, Warga Bantul Kehilangan Sosok Benteng BudayaKi Seno Nugroho saat pentas wayang kulit. IDN Times/Istimewa

Sementara, Manajer Ki Seno Nugroho, Agung Widodo, menjelaskan kronologi berpulangnya Ki Seno Nugroho. Sebelum berpulang, almarhum sempat bersepeda dengan beberapa rekannya di kawasan Godean, Sleman pada Selasa (3/11/2020) sekitar pukul 16.00 WIB.

"Dalam perjalanan menuju rumah, almarhum merasa sakit hingga dijemput oleh warga. Sore sesudah magrib sakit tak kunjung reda bahkan sampai muntah-muntah," katanya.

Keadaan kesehatan Ki Seno terus memburuk hingga harus dilarikan ke bagian ICCU RS PKU Muhammadiyah Gamping.

"Muntah-muntah masih terjadi, diduga karena ada penyumbatan di pembuluh darah di jantung sampai 100 persen dan akhirnya mengembuskan napas terakhir pada pukul 22.15 WIB," katanya.

5. Ki Seno Nugroho diketahui punya riwayat jantung‎

Ki Seno Nugroho Wafat, Warga Bantul Kehilangan Sosok Benteng BudayaKarangan bunga duka cita atas berpulangnya Ki Seno Nugroho. IDN Times/Daruwaskita

Almarhum, kata Gunawan, diakui memiliki riwayat keluhan pada organ dalamnya. Ki Seno bahkan sempat dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Gamping karena masalah penyumbatan pada bulan September 2020 lalu.

"Tapi, waktu itu penyumbatan masih normal. Masih bisa ditolong. Jantungnya masih bagus hanya sel darah merah itu menggumpal dan menjadi penggumpalan," ucapnya.

Ki Seno setelah sembuh melanjutkan aktivitas mendalangnya termasuk pentas wayang kulit live streaming hingga terakhir pada tanggal 2 Oktober 2020 kemarin.

"Jadi setelah sehat, setiap sorenya berolahraga bersepeda setiap sore. Ya mungkin almarhum juga punya penyakit asam lambung juga," ungkapnya.

Di rumah duka, pelayat berdatangan ke rumah duka. Ucapan duka juga mengalir dengan kiriman bunga duka cita dari anggota DPR RI, Idham Samawi, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Bupati dan Wakil Bupati Kulon Progo.

Sedianya almarhum akan dimakamkan pada pukul 13.00 WIB di Semaki Gede, Kota Yogyakarta, yang juga merupakan pemakaman keluarga.

Baca Juga: Briptu Ima, Desingan Peluru, dan Misi Kemanusiaan di Negara Berkonflik

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya