Cara Pemerintah Desa di Bantul Cegah Konflik Sosial Akibat Bansos
Ikuti syarat kemiskinan, banyak warga tercecer dari bansos
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Berbagai bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah pusat selama pandemik virus corona diketahui masih banyak yang salah sasaran meskipun sudah dilakukan verifikasi data calon penerima.
Adanya penerima bansos yang sebenarnya tidak layak namun tetap memperoleh bantuan oleh pemerintah berpotensi menimbulkan kecemburuan sosial yang akhirnya akan menjadi konflik sosial di masyarakat.
Baca Juga: Hari Ini, 18.538 KK di Bantul Terima Bansos Tunai Kemensos
1. Bantuan sembako untuk warga yang tercecer
Adanya potensi konflik sosial mendorong pemerintah Desa Bangunharjo, Kecamatan, Sewon Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta memberikan bantuan sembako kepada warga yang dianggap layak mendapatkan bansos namun tidak termasuk dalam data calon penerima bansos dari pemerintah.
"Hari ini Pemerintah Desa Bangunharjo memberikan bantuan sembako kepada 1.725 warga yang sampai saat ini belum menerima sama sekali bantuan dari pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah desa dengan BLT yang bersumber dari dana desa," ujar Lurah Desa Bangunharjo, Yuni Ardi Wibowo, Kamis (21/5).
Baca Juga: Pemkab Bantul Coret 1.612 Penerima Bansos dari Dinsos DIY