TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bondan Nusantara Berpulang, Ini Cerita Keluarga dan Rekan

Bondan ingin mendirikan sekolah seni ketoprak

Jenazah maestro ketoprak Yogyakarta, Bondan Nusantara yang berpulang pada Rabu (20/4/2021) disemayamkan di rumah duka. (IDN Times/Daruwaskita)

Bantul, IDN Times - ‎Dunia seni di Yogyakarta berduka. Maestro kesenian ketroprak, Bondan Nusantara, berpulang pada Rabu (20/4/2022) sekitar pukul 14.30 WIB kemarin.

Sejumlah seniman di Yogyakarta, pada Rabu (20/4/2022) malam, tampak hadir ke rumah duka di Sentanan, Bangunjiwo, Kasihan, Kabupaten Bantul, untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum. Sejumlah karangan bunga duka cita juga tampak berjajar di jalan di depan rumah duka.

Baca Juga: Bondan Nusantara Maestro Ketoprak Jogja Meninggal Dunia 

1. Keluarga tak punya firasat akan berpulang

Putra sulung dari Bondan Nusantara, Arcaya Manikotama.(IDN Times/Daruwaskita)

Putra sulung dari Bondan Nusantara, Arcaya Manikotama mengaku tak punya firasat akan tinggal ayahnya selamanya. 

"Sama sekali tidak punya firasat akan berpulang. Yang mengetahui pertama kali bapak sudah meninggal ibu saya sendiri," ujarnya ditemui di rumah duka, Rabu malam (20/4/2022).

2. Minta dibangunkan untuk menghadiri rapat dewan kebudayaan

Jenazah maestro ketoprak Yogyakarta, Bondan Nusantara yang berpulang pada Rabu (20/4/2021) disemayamkan di rumah duka.(IDN Times/Daruwaskita)

Arcaya mengaku ayahnya sebelum berpulang melakukan kegiatan seperti biasanya bahkan pada Selasa (19/4/2022) masih melakukan kegiatan sineprak (sinema ketoprak) yang dirintis sejak dua tahun yang lalu atau saat pendemi.

"Bapak itu pulang sekitar jam 22.00 WIB setelah melakukan kegiatan sineprak. Kemudian beristirahat di kamar," katanya.

Namun sebelum istirahat, Arcaya mengaku ayahnya memberi pesan agar dibangunkan pagi karena akan ada rapat dengan Dewan Budaya DIY dan minta untuk menyiapkan bekal makanan dan minuman.

"Sekitar jam 09.00 WIB, ibu saya mencoba membangunkan ayah. Hanya dijawab "yo", dilit (bentar lagi) ya mungkin bapak masih ngantuk dan capek sehingga dibiarkan oleh ibu untuk meneruskan istirahatnya," ucapnya.

3. Meninggal saat tidur dan tak pernah mengeluh sakit

Seniman ketoprak Jogja, Bondan Nusantara. Instagram/nusantarabondan

Sibuk dengan kegiatan, almarhum dibiarkan untuk istrirahat namun sekitar pukul 14.30 WIB kembali ditengok oleh ibu di kamarnya. Saat itulah sudah diketahui almarhum sudah meninggal.

"Ibu saya "ndak nglegewo (tak memperhatikan) dan membiarkan ayah saya tidur sampai melewati siang hari. Kemudian setelah dibangunkan oleh ibu justru sudah meninggal. Jadi bapak itu meninggal saat tidur," ungkapnya.

Sehari-hari kata Arcaya, ayahnya juga tidak pernah mengeluh sakit atau mengeluh lainnya dan melakukan aktivitas seperti biasanya.

"Bapak itu ndak pernah ngeluh sakit. Paling kalau omong 'ya paling masuk angin'," ungkapnya.

4. Berharap generasi muda melestarikan kesenian ketoprak

Ilustrasi pentas ketoprak.Wordpress

Keluarga, kata Arcaya, sudah menerima apa yang dikehendaki oleh Tuhan dan merupakan jalan yang terbaik bagi almarhum.

"Bapak juga sudah pesan kalau meninggal besuk tidak dimakamkan namun dikremasi. Temen-temen bapak juga tahu kalau meninggal minta dikremasi," tuturnya.

Lebih jauh Arcaya berharap apa yang pernah diperjuangkan oleh almarhum terhadap seni ketoprak tetap dilestarikan dan ketoprak terus bisa diterima oleh masyarakat sepanjang zaman.

"Generasi muda yang selama bergelut kesenian ketoprak dengan ayah saya jangan pernah patah semangat. Harus terus dilestarikan kesenian ketoprak ini," tambahnya.

Baca Juga: Nasib Lansia di Bantul, 1 Tahun Saldo Bansos Tak Terisi

Berita Terkini Lainnya