Nasib Lansia di Bantul, 1 Tahun Saldo Bansos Tak Terisi

Masih terdaftar sebagai penerima bansos PKH dan BPNT‎

Bantul, IDN Times - ‎Sejumlah lansia di Kalurahan Selopamioro, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, tidak menerima bantuan sosial dari pemerintah seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan pangan non-tunai (BPNT) dalam kurun waktu satu tahun terakhir ini. Padahal, sebelumnya dana bansos lancar disalurkan ke lansia tersebut. 

Oleh pendamping BPNT dan PKH dari kalurahan, mereka hanya diminta untuk menunggu rekeningnya ditransfer uang oleh Kementerian Sosial. Namun, kata-kata yang diberikan oleh pendamping bansos itu ibarat harapan palsu.

Baca Juga: 87 Ribu KPM di Bantul Terima Bantuan Subsidi Minyak Goreng

1. Saldo rekening BPNT tak kunjung terisi

Nasib Lansia di Bantul, 1 Tahun Saldo Bansos Tak TerisiSaminem (84) warga Padukuhan Pelemantung, Kalurahan Selopamioro, Bantul, yang menunggu setahun saldo rekening BPNT tak pernah cair. (IDN Times/Daruwaskita)

Salah satu penerima program BPNT dan PKH yang dananya tak kunjung cair adalah Saminem (84), warga Padukuhan Pelemantung, Kalurahan Selopamioro.

Menurut Ngadiyem (55), anak dari Saminem, sang ibu yang kini kondisinya jompo terdaftar sebagai penerima program BPNT dan PKH. Namun, sejak satu tahun yang lalu bantuan tersebut dihentikan tanpa diketahui penyebabnya.

"Sebelumnya ibu saya ini menerima program BPNT dan PKH lancar, namun satu tahun terakhir ini sama sekali tidak menerima bantuan. Kartu BPNT setiap kali dicek ke e-warung sama sekali tidak ada isinya. Saya sampai malu ngecek saldo yang ada di kartu BPNT milik orang tua saja," ujarnya, Senin (17/4/2022).

Ngadiyem yang kini hanya hidup berdua dengan sang ibu mengaku sudah berusaha mencari informasi apakah status ibunya masih terdaftar penerima program BPNT dan PKH di Dinas Sosial Bantul. Hasilnya, nama Saminem masih tercatat.

"Namun sayangnya, setelah ngecek di Kalurahan Selopamioro nama ibu tidak lagi tercatat sebagai penerima program BPNT dan PKH," ucapnya.

2. Kerja jadi buruh harus hidupi orang tuanya yang sudah jompo

Nasib Lansia di Bantul, 1 Tahun Saldo Bansos Tak TerisiNgadiyem (55) anak dari Saminem (84) warga Padukuhan Pelemantung, Kalurahan Selopamioro, Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Ngadiyem mengaku, untuk merawat sang ibu yang usianya sudah menginjak 90 tahun dan hanya terbaring di tempat tidur, butuh biaya yang banyak. Terutama untuk membeli popok yang setiap harinya harus ganti.

"Saya kan kerjanya juga buruh dengan hasil tak menentu. Sangat berat ketika harus keluar biaya terus menerus untuk beli popok. Saat bantuan PKH dan BPNT lancar sangat membantu, namun saat ini sama sekali tak tersentuh bantuan," ucapnya.

"Ya harapan saya, ibu saya dapat lagi menerima program PKH dan BPNT yang berhenti satu tahun terakhir ini," ucapnya.

3. Pendamping BPNT dan PKH sebut penerima bansos tak punya pendamping keluarga sehingga dicoret

Nasib Lansia di Bantul, 1 Tahun Saldo Bansos Tak TerisiKondisi dapur dari mbah Saminem yang berlantai dari tanah.(IDN Times/Daruwaskita)

Tokoh masyarakat di Padukuhan Pelemantung, Sarjono, mengatakan lansia yang tak lagi bisa mencairkan bansos PKH dan BPNT tak hanya Saminem. Di wilayahnya, setidaknya ada empat lansia lain yang bernasib sama, bahkan ada lansia yang sudah sebatang kara.

"Jadi kasusnya sama dan tidak lagi bisa mencairkan BPNT dan PKH karena tidak ada saldo di kartu BPNT sejak satu tahun yang lalu," ujarnya.

Sarjono mengaku sudah berkomunikasi dengan Dukuh Pelemantung dan petugas pendamping PKH dan BPNT Kalurahan Selomapioro. Dari penjelasan pendamping, para lansia tidak lagi mendapatkan BPNT dan PKH karena tidak ada pendamping di keluarganya.

"Tapi ini kan lucu, mbah Saminem masih ada anaknya namun kartu BPNT saldonya juga kosong sejak satu tahun yang lalu," ucapnya.

Sarjono berharap Dinas Sosial Bantul turun tangan atas permasalahan yang dialami oleh para lansia ini, apalagi mengingat kondisinya memprihatinkan dan masuk dalam keluarga miskin.

"Mosok yang ambil BPNT pakai motor baru, orang tua jompo justru program BPNT dan PKH dicoret," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Kabupaten Bantul, Gunawan Budi Santosa, mengatakan akan segera menurunkan tim untuk mengetahui duduk pasti permasalahannya hingga lansia di Kalurahan Selopamioro tidak mendapatkan bantuan BPNT dan PKH padahal masih terdaftar sebagai penerima bansos.

"Saya cek dulu di lapangan, setelah ada kepastian nanti saya akan beri informasi lebih lanjut," katanya singkat.‎

Baca Juga: Vaksinasi di Puskesmas Bali Bantul, Bisa Dapat Minyak Goreng

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya