TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Belanja Barang dan Jasa Pemkab Bantul 2022 Capai Rp1,5 Triliun

Meningkat 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih meninjau pelaksanaan program padat karya di Padukuhan Kauman, Kalurahan Wijirejo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul. (IDN Times/Daruwaskita)

Bantul, IDN Times - ‎Pemerintah Kabupaten Bantul melaksanakan pengumuman Rencana Umum Pengadaan (RUP) tahun anggaran 2022. RUP 2022 ini meningkat hampir 50 persen dibandingkan tahun 2021 yang anggarannya lebih banyak digunakan untuk penanganan COVID-19.

Baca Juga: Langkah DKPP Bantul agar Kasus Bakso Ayam Tiren Tak Terulang

1. Pengadaan barang tahun 2022 yang melalui penyedia jasa mencapai Rp300 miliar‎

Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Kabupaten Bantul, Mujahid Amrudin.(IDN Times/Daruwaskita)

Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Kabupaten Bantul, Mujahid Amrudin, mengatakan pengadaan barang tahun 2022 terdapat paket yang dilaksanakan melalui penyedia dengan nilai Rp300 miliar. Serta 2.129 paket yang dilaksanakan secara swakelola oleh masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) senilai Rp1,2 triliun.

"Dari jumlah di atas dilaksanakan dengan metode pengadaan langsung dengan jumlah 1.128 paket, e-purchasing 117 paket, tender 148 paket, tender cepat tiga paket dan seleksi tujuh paket," ujarnya, Kamis (27/1/2022).

Baca Juga: Menkes: Bantul Harus Bersiap Hadapi Puncak Omicron

2. Meningkat 50 persen dibandingkan tahun 2021

Ilustrasi Anggaran. (IDN Times/Aditya Pratama)

Mujahid menjelaskan dibandingkan pengadaan barang dan jasa tahun 2021 maka pengadaan barang dan jasa tahun 2022 meningkat di atas 50 persen. Sebab pengadaan barang dan jasa tahun 2022 tidak terkena refocusing anggaran untuk penanganan COVID-19.

"Contoh saja pengadaan barang dan jasa pada tahun 2022 secara lelang mencapai 143 paket, sedangkan pada tahun 2021 yang lalu hanya 94 paket tender," ucapnya.

3. Pengadaan barang modal difokuskan untuk infrastruktur‎

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih. IDN Times/Daruwaskita

Sementara itu, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengatakan pengumuman pengadaan barang dan jasa ini akan memberikan kesempatan kepada para penyedia jasa untuk turut berkompetisi dalam pengadaan barang dan jasa.

"Harapan pemerintah bisa terlaksana dengan baik, secara transparan sesuai peraturan perundang-undangan dan tidak ada penyimpanan, penyelewengan. Barang jasa yang dihasilkan berkualitas, tepat mutu, tepat waktu, tepat kuantitas sehingga yang diuntungkan daerah dan rakyat," ujarnya.

Halim mengatakan belanja barang dan jasa di Kabupaten Bantul difokuskan pada infrastruktur karena merupakan barang modal yang diperlukan untuk pembangunan jangka panjang.

"Jalan-jalan, talut, saluran irigasi, jembatan untuk melancarkan distribusi barang dan jasa. Kalau yang sarana untuk distribusi saja buruk atau tidak ada, bagaimana ekonomi akan tumbuh," terangnya.

Oleh karenanya, belanja modal infrastruktur sangat penting dan angkanya akan terus ditingkatkan. Kabupaten Bantul akan mengejar infrastruktur dalam periode pemerintah Halim-Joko sehingga seluruh akses jalan, jembatan, irigasi bisa terpenuhi dan kualitasnya baik.

"Ya jalan itu ada tapi seperti sungai saat kering, makanya akan kita kejar terus meski kita juga punya kebutuhan meningkatkan kesejahteraan guru honorer yang non ASN yang juga harus ditingkatkan kesejahteraannya," ucapnya.

Baca Juga: Ini Langkah Dinkes Bantul Antisipasi Merebaknya Varian Omicron

Berita Terkini Lainnya