TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

90 Persen Pasien COVID-19 di Bantul Jalani Isolasi Mandiri di Rumah

Sulitnya akses ke bed RS jadi penyebab angka kematian tinggi

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menjenguk salah satu warga Bantul yang menjalani isoman di rumah. (dok. Istimewa)

Bantul, IDN Times - ‎Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul menyebutkan jumlah kasus aktif COVID-19 di Kabupaten Bantul hingga hari ini menyentuh 12.522 kasus. Dari jumlah tersebut, 90 persen di antaranya harus menjalani isolasi mandiri di rumah.

Baca Juga: Hari Jadi Bantul Ke-190, Halim Berharap Kehidupan Kembali Normal

1. Tempat tidur yang ada di rumah sakit rujukan dan selter hanya menampung sekitar 1.000 pasien‎

Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharja (kiri).(IDN Times/Daruwaskita)

Kepala Dinkes Bantul, Agus Budi Raharja, mengatakan jumlah tempat tidur kritikal di Bantul hanya berjumlah 39 tempat tidur dan tempat tidur non kritikal 325. Sedangkan tempat tidur di selter milik kabupaten dan kalurahan tidak sampai 1.000 tempat tidur sehingga tidak bisa menampung seluruh kasus aktif COVID-19.

"Ya paling kan hanya bisa menampung sekitar 10 persen saja dari kasus aktif yang ada. Sisanya harus isolasi mandiri di rumah," katanya, Selasa (27/7/2021).

2. Pasien yang isoman di rumah dipantau petugas puskesmas‎

Petugas Babinsa mengantar obat dari puskesmas kepada warga yang menjalani isoman di rumah.(IDN Times/Istimewa)

Meski banyak yang menjalani isolasi mandiri di rumah, seluruh data pasien sudah dimiliki puskesmas terkait. sehingga puskesmaslah yang akan memantau perkembangan kesehatan pasien secara daring dan memberikan obat sesuai dengan gejala yang dilaporkan kepada petugas.

"Untuk obat bahkan ada dari anggota Babinsa yang bertugas di wilayah pasien yang isoman akan mengantar obat dari puskesmas sampai di rumah pasien yang isoman," katanya.

Kebutuhan tempat tidur di rumah sakit rujukan hingga selter yang tak sebanding dengan kasus aktif, kata Agus, turut berdampak pada angka kematian yang juga tinggi. Sampai hari ini, total pasien meninggal sebanyak 890 kasus.

"Pasien yang kondisinya mengalami pemburukan dengan saturasi dib awah 80, tidak mendapatkan tempat tidur di rumah sakit dan akhirnya tidak tertolong," ucapnya.

Baca Juga: Bantul Kembali Kehilangan Nakes, Gugur saat Bertugas 

Berita Terkini Lainnya