TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

101.181 Jiwa di Gunungkidul Berpotensi Kekurangan Air Bersih  

Kecamatan Semanu telah mengajukan bantuan air bersih

Warga Gunungkidul terdampak kekeringan. IDN Times/Daruwaskita

Gunungkidul, IDN Times - ‎Memasuki musim kemarau, tak kurang dari 101.181 jiwa yang tingga di Kabupaten Gunungkidul mulai mengalami kesulitan air bersih. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat saat puncak musim kemarau yang diperkirakan akan berlangsung bulan Agustus dan September mendatang.

Baca Juga: Protes Praktik Togel, Lilik Yuliantoro Jalan Kaki Jogja ke Semarang

1. Data awal warga yang terdampak kekeringan 17.436 kepala keluarga

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gunungkidul, Edy Basuki. IDN Times/Daruwaskita

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan sudah melakukan koordinasi dengan kecamatan untuk pendataan daerah yang rawan kekeringan saat musim kemarau. Dari pendataan sementara hasilnya terdapat 17.436 kepala keluarga yang berpotensi terdampak bencana kekeringan.

"Dari 17.436 kepala keluarga jika dihitung jiwa maka mencapai 101.181 orang," katanya, Selasa (14/7/2020).

2. BPBD Gunungkidul masih menunggu data daerah yang dilanda kekeringan

Ilustrasi mata air yang berasal sungai bawah tanah. IDN Times/Daruwaskita

‎Edy menjelaskan data tersebut dimungkinkan akan terus bertambah saat puncak kemarau tiba. 

" Kecamatan yang telah melaporkan data kekeringan yakni Kecamatan Girisubo, Tepus, Rongkop, Saptosari, Paliyan dan Panggang. Kita masih tunggu yang lainnya untuk mengirimkan data kekeringan di wilayahnya," ujarnya lagi.

Saat memasuki puncak musim kemarau, dipastikan Kecamatan Patuk, Gedangsari, Ngawen hingga Semin akan meminta bantuan air bersih.

 

Baca Juga: Tahun Ajaran Baru Dimulai, Pembelajaran Jarak Jauh Masih Sarat Kendala

Berita Terkini Lainnya