Ada Ulat dan Cangkrik di Menu MBG di Bantul, Begini Respons SPPG

- Kejadian telur lalat, ulat, dan jangkrik dalam menu MBG di SMPN 2 Sewon menjadi bahan evaluasi bagi SPPG untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
- SPPG memberikan jumlah paket MBG yang berlebih ke SMPN 2 Sewon sehingga bisa diganti jika ada menu yang kurang, serta siap mengirimkan paket tambahan jika diperlukan.
- Kasus telur lalat, ulat, dan jangkrik dalam menu MBG di SMPN 2 Sewon tidak dianggap sebagai kejadian luar biasa oleh Dinas Kesehatan Bantul karena prosedur pengolahan sudah sesuai standar.
Bantul, IDN Times - Sebuah video tentang menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 2 Sewon, Bantul, mengandung telur lalat, ulat hingga jangkrik, beredar di media sosial. MBG bagi ratusan siswa SMPN 2 Bantul ini disuplai oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang beralamat di Kalurahan Pendowoharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul.
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Miri, Pendowoharjo, Sewon, Bantul, Wirandita Gagat mengatakan untuk penyebab ditemukan telur lalat hingga jangkrik dalam menu MBG di SMPN 2 Sewon masih didalami.
"Bisa saja sumbernya itu datang dari bahan bakunya atau dari prosesnya. Kita sudah melakukan evaluasi ke jajaran internal agar kejadian itu menjadi perhatian dan tidak terulang lagi," ucapnya, Rabu (3/9/2025).
1. Jadi bahan evaluasi

Menurut Wira kasus itu juga sudah direspons sejumlah pihak sehingga ke depannya bisa diambil langkah yang tepat."Yang jelas kejadian itu akan kita evaluasi agar jangan sampai terjadi lagi," ungkapnya.
Wira mengatakan kejadian menu MBG mengandung telur ulat hingga jangkrik di SMPN 2 Sewon terbilang unik. Sebab selama beberapa bulan pelaksanaan MBG tidak pernah menerima komplain dari penerima manfaat.
"Ya kita akan komunikasi dengan penerima manfaat sebab dari SPPG sudah merasa baik namun ada respons berbeda di lapangan. Jadi ini akan jadi pembelajaran jika sumber-sumber itu dari kami (SPPG)," ungkapnya.
2. Berikan paket MBG lebih

Lebih lanjut Wira mengatakan, distribusi MBG ke SMPN 2 Sewon sebanyak 760 paket. Namun, pihaknya memberikan jumlah yang berlebih sehingga ketika ada satu paket yang menunya kurang bisa diganti dengan paket lainnya.
"Sebenarnya jika ada kejadian seperti di SMPN 2 Sewon bisa diganti dengan paket MBG yang berlebih. Namun jika paket sudah terbagi bisa komunikasi dengan kita dan akan kita kirim lagi paket ke siswa," jelasnya.
3. Bukan kejadian luar biasa

Sementara itu, Kasi Surveilans dan Imunisasi Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Elina Chrisniatia, mengatakan untuk prosedur pengolahan, alur pengolahan menu MBG sudah sesuai standar. Menurutnya, kasus itu bukan kejadian yang luar biasa.
"Itu kan dari bahannya ya. Jadi bahan yang diterima oleh SPPG sudah ada unsurnya itu (telur lalat, ulat dan jangkrik)," katanya.