Mahfud MD: Pilkada 2020, Klaster Penularan COVID-19 Tidak Terjadi
Pemerintah mengklaim Pilkada terlaksana dengan baik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menyebut gelaran Pilkada serentak 2020 terlaksana cukup baik.
Kecemasan akan munculnya klaster penularan COVID-19 dan turunnya tingkat partisipasi pemilih diklaim tidak terjadi.
"Kami bersyukur, alhamdulillah berhasil mengatasi kekhawatiran, kecemasan yang dulu muncul ketika Pilkada serentak ini akan dilaksanakan di dalam suasana COVID-19. Waktu itu banyak sekali usul kepada pemerintah agar pilkada ditunda, sampai kapan tidak tahu. Pokoknya (usul) ditunda pada waktu itu," kata Mahfud.
Hal itu disampaikannya selepas acara Refleksi dan Proyeksi Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020 di Hotel Melia Purosani, Kota Yogyakarta, Senin (14/12/2020).
Baca Juga: Petugas KPPS Dijemput Satgas COVID-19 di TPS, Pemilih Panik
1. Sempat diprediksi timbulkan 3,2 juta kasus
Dalam kesempatan itu, Mahfud menyampaikan bagaimana kecemasan berbagai pihak akan dampak pelaksanaan Pilkada di tengah masa pandemik virus corona. Meminta pemerintah menunda jalannya pesta demokrasi demi keselamatan rakyat.
"Karena apa, karena kalau pilkada diadakan, katanya akan menjadi klaster COVID-19. Bahkan ada yang menghitung melalui pemodelan matematis di kampus, tentang berkembangnya satu kelompok kapan menular, ke jumlah berapa, sekian hari berapa, ada yang menghitung akan ada penularan sampai akhir Pilkada ini sebanyak 3,2 juta orang akan tertular," papar Mahfud.
Hingga pada waktunya Pilkada tetap dilaksanakan lantaran tidak tersedianya banyak pilihan. Segala masukan diterima agar gelaran pesta demokrasi ini terbebas dari potensi penyebaran virus.
Kendati Mahfud mengatakan, pemerintah tak punya pilihan lain. Pilkada tetap dilaksanakan namun dengan menampung segala masukan soal penyelenggarannya yang berdasarkan protokol kesehatan.
"Oleh sebab itu kita lakukan dengan bismillah, semua saran kita tampung, kita adakan prokes dan alhamdulillah belum ada kasus bahwa kerumunan Pilkada itu menjadi klaster baru," ujar dia mengklaim.
Baca Juga: Petugas KPPS di Bantul Enggan Datangi Pemilih yang Isolasi Mandiri