Kualitas Siaran Kian Buruk, Televisi Mulai Ditinggalkan Masyarakat
Program televisi masih berkiblat pada hukum pasar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Siaran televisi semakin ditinggalkan oleh masyarakat karena semakin buruknya kualitas siaran televisi. Wakil Rektor I, Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Iswandi Syahputra, mengatakan faktor yang menyebabkan masyarakat meninggalkan televisi bukan lantaran tergeser oleh hadirnya media sosial atau TV digital.
"Lembaga televisi perlu terus mendapatkan kritikan dan masukan agar dapat berpikir keras untuk memproduksi konten-konten siaran yang berkualitas dan mencerdaskan masyarakat," ungkapnya saat membuka acara Focus Group Discussion ( FGD) Riset Indeks Kualitas Siaran Televisi yang diselenggarakan oleh KPI bekerja-sama dengan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Kamis (27/5/2021).
Baca Juga: 10 Gaya Konyol Penonton Sinetron di Depan Televisi, Bikin Ngakak!
1. Konten televisi banyak berkiblat pada pasar
Iswandi menambahkan selama ini program televisi masih berkiblat pada hukum pasar, di mana ketika ada satu acara yang ratingnya tinggi, semua televisi berlomba membuat acara serupa. Tidak ada inovasi untuk membuat konten siaran yang mendidik dan mencerdaskan.
"Jika lembaga televisi tidak segera berubah, masyarakat akan kabur meninggalkan pertelevisian. KPI dan perguruan tinggi hendaknya bisa menjadi pencerah agar pertelevisian Indonesia tetap bisa eksis dengan memproduksi konten-konten siaran yang berkualitas, mendidik, mencerdaskan," katanya.