Efektivitas PPKM Darurat di Jateng, Jabar, dan Banten Paling Rendah
Berdasarkan riset Institute For Policy Development dari UGM
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Institute For Policy Development dari Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik (DMKP) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM), menerbitkan hasil riset berjudul Catatan Setengah Jalan PPKM Darurat.
Riset tersebut mengungkapkan bahwa pemberlakuan PPKM darurat selama satu minggu tampak berhasil mengurangi aktivitas masyarakat di ruang publik. Namun, ketika data aktivitas masyarakat di ruang publik di-breakdown ke tingkat provinsi, maka didapatkan hasil bahwa penurunan aktivitas sangatlah bervariasi. Bahkan terlihat ada peningkatan di berbagai area tertentu.
Riset big data yang mengambil sumber dari Google Mobility, Google Trend, serta dari machine learning Similarweb, berhasil mengungkapkan bahwa kenaikan aktivitas masyarakat di area rumah paling tinggi terjadi di Provinsi Jawa Timur. Sementara yang paling rendah terjadi di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten.
Baca Juga: Epidemiolog: Mobilitas Masyarakat di DI Yogyakarta Cuma Turun 5 Persen
1. Peningkatan aktivitas di area rumah di 3 provinsi kurang dari 1 persen
Cahyani Widi, salah satu tim peneliti, mengungkapkan dari analisis yang dilakukan, terlihat bahwa PPKM Darurat berhasil meningkatkan aktivitas masyarakat Jawa Timur di area rumah sebanyak 2,71 persen. Sementara itu, di wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten, PPKM Darurat hanya berhasil meningkatkan aktivitas masyarakat di area rumah kurang dari 1 persen.
“(PPKM Darurat terlihat) berjalan kurang efektif di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten (jika dibandingkan dengan provinsi-provinsi lainnya),” ungkapnya pada Kamis (15/7/2021).