TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Efektivitas PPKM Darurat di Jateng, Jabar, dan Banten Paling Rendah

Berdasarkan riset Institute For Policy Development dari UGM

Ilustrasi PPKM (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Sleman, IDN Times - Institute For Policy Development dari Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik (DMKP) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM), menerbitkan hasil riset berjudul Catatan Setengah Jalan PPKM Darurat.

Riset tersebut mengungkapkan bahwa pemberlakuan PPKM darurat selama satu minggu tampak berhasil mengurangi aktivitas masyarakat di ruang publik. Namun, ketika data aktivitas masyarakat di ruang publik di-breakdown ke tingkat provinsi, maka didapatkan hasil bahwa penurunan aktivitas sangatlah bervariasi. Bahkan terlihat ada peningkatan di berbagai area tertentu.

Riset big data yang mengambil sumber dari Google Mobility, Google Trend, serta dari machine learning Similarweb, berhasil mengungkapkan bahwa kenaikan aktivitas masyarakat di area rumah paling tinggi terjadi di Provinsi Jawa Timur. Sementara yang paling rendah terjadi di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten. 

Baca Juga: Epidemiolog: Mobilitas Masyarakat di DI Yogyakarta Cuma Turun 5 Persen

1. Peningkatan aktivitas di area rumah di 3 provinsi kurang dari 1 persen

Ilustrasi mobilitas masyarakat selama PPKM Darurat (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Cahyani Widi, salah satu tim peneliti, mengungkapkan dari analisis yang dilakukan, terlihat bahwa PPKM Darurat berhasil meningkatkan aktivitas masyarakat Jawa Timur di area rumah sebanyak 2,71 persen. Sementara itu, di wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten, PPKM Darurat hanya berhasil meningkatkan aktivitas masyarakat di area rumah kurang dari 1 persen. 

“(PPKM Darurat terlihat) berjalan kurang efektif di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten (jika dibandingkan dengan provinsi-provinsi lainnya),” ungkapnya pada Kamis (15/7/2021). 

2. Di Jawa Tengah, penurunan aktivitas di tempat kerja hanya 0,57 persen

Suasana Jakarta sekitar MH Thamrin saat PPKM Darurat pada Minggu (4/7/2021). (IDN Times/Sachril Agustin Berutu)

Lebih lanjut, Cahyani menjelaskan, PPKM Darurat ini juga membuat aktivitas masyarakat di tempat kerja mengalami penurunan yang cukup siginifikan. Akan tetapi kembali lagi, ketika di-breakdown, tidak semua provinsi mengalami penurunan. Seperti halnya di Jawa Tengah yang hanya menurun sebesar 0,57 persen. 

Selanjutnya, di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sendiri terlihat ada penurunan mobilitas masyarakat yang cukup signifikan di area retail dan rekreasi. Namun, mobilitas masyarakat di area taman justru mengalami peningkatan.

"Peningkatan mobilitas masyarakat di area taman ini diketahui terjadi juga di wilayah DKI Jakarta," katanya.

Berita Terkini Lainnya