TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pecatur Gayuh Satrio, Low Vision Tak Halangi Raih Emas Para Games    

Gayuh sabet medali emas di kompetisi internasional

Gayuh Satrio. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo).

Yogyakarta, IDN Times – Keterbatasan bukan menjadi penghalang bagi Gayuh Satrio. Meski memiliki gangguan penglihatan low vision, namun torehan prestasi di bidang olahraga khususnya catur banyak ia catatkan. Bahkan medali emas di ajang internasional beberapa kali berhasil diperoleh.

Gayuh memang memiliki ketertarikan pada catur sejak sekolah TK. Kegemarannya itu, tidak lepas dari sang ayah, Hari Wahyudi yang memiliki hobi memindahkan bidak. Meski tidak mempunyai penerangan yang memadai berkat ketekunannya, pria berusia 26 tahun itu mengharumkan nama Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Indonesia.

1. Torehkan prestasi di ajang internasional

Gayuh Satrio bersama keluarga. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo).

Belum lama ini Gayuh berhasil menorehkan prestasi di ajang ASEAN Para Games XI Solo 2022. Berhasil menyabet dua emas dan tiga perak dalam beberapa kelas, Gayuh mendapat apresiasi dari Pemda DIY sebesar Rp300 juta.

Gayuh mengaku bukan menjadi hal yang mudah untuk mengalahkan lawan-lawan dari berbagai negara itu. “Semua bagus mainnya. Persiapannya kemarin ada latihan dari Pelatnas, kalau di rumah memang ada pelatih pribadi,” ujar Gayuh, disela Pemberian Penghargaan Anugerah Prestasi Bidang Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, di GOR Amongrogo, Selasa (8/11/2022).

Saat ditanya uang apresiasi ratusan juta yang diberikan Pemda DIY, Gayuh menyebut uang tersebut untuk membahagiakan orangtua. “Buat membahagiakan tua dan masa depan juga,” kata pria asal Rotowijayan, Kota Yogyakarta itu.

Baca Juga: Kisah Lili, Difabel yang Produktif lewat Live Streaming

Baca Juga: Sriekandi Patra Tularkan Semangat Berdaya kepada Difabel lewat Batik

2. Lika-liku perjalanan Gayuh

Penerima Penghargaan Anugerah Prestasi Bidang Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, di GOR Amongrogo, Selasa (8/11/2022). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo).

Tak hanya di Solo, di tahun 2017, Gayuh menyabet emas ASEAN Para Games Kuala Lumpur dan Asian Para Games 2018 di Jakarta. Perjalanan Gayuh tidaklah mudah. Sang ibu, Herni Miji Astuti kerap terharu mengenang kegigihan anaknya. “Perjalanan Gayuh ini tidak mudah, lika-liku. Kalau bercerita hati ini rasanya terharu. Dari lahir ada kekurangan,” cerita Herni.

Karier Gayuh di dunia catur melewati berbagai sandungan. Keikhlasan menerima dan semangat membawanya hingga saat ini. “Belum tahu ada NPC (National Paralympic Committee). Awalnya dari bu Mardiyanti itu, sudah melirik Gayuh sejak duduk di SMP. Awalnya mau menyampaikan takut tersinggung gak enak, bisa gak ikut yang difabel. Waktu itu belum, baru kelas 3 SMA baru tersampaikan saat Peparnas di Jawa Barat 2016,” ujar Herni.

Dari kerja keras dan torehan berbagai prestasi di ajang internasional, Gayuh saat ini diangkat menjadi PNS di Kementerian Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). “Ditugaskan berlatih meningkatkan prestasi dan motivasi yang lainnya juga,” ucap Herni.

Berita Terkini Lainnya