Judi Online Marak, Sosiolog UGM: Aksesnya Terlalu Bebas
Perlu adanya literasi masyarakat hingga ketegasan pemerintah
Intinya Sih...
- Sosiolog UGM, Nurul Aini, menyoroti perlunya peningkatan literasi masyarakat dan ketegasan pemerintah dalam menangani judi online.
- Nurul menekankan pentingnya literasi teknologi dan kesadaran finansial masyarakat untuk mengontrol dampak adiktif dari judi online.
- Pemerintah diharapkan tegas dalam pemblokiran situs judi online tanpa tebang pilih, serta tidak terlibat korupsi dalam penanganan kasus.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Nurul Aini, menyebut untuk menyelesaikan masalah judi online perlu peningkatan literasi di masyarakat. Selain itu, pemerintah juga mesti tegas memberantas situs judi online.
"Judi online ibaratnya bisa main judi dalam genggaman tangan melalui HP. Nah itu tentu saja memang kemudian judi online akses ke masyarakat lebih luas," kata Nurul, Sabtu (29/6/2024).
Nurul juga mencontohkan di negara lain seperti Belanda judi online legal, meski begitu tidak semua orang bisa bermain. Mereka harus mengisi semacam risk assesment, orang yang tidak memenuhi kualifikasi main judi online ya tidak boleh main.
"Di masyarakat kita sayangnya platformnya ada, masyarakat bebas mengakses, dan karena bebas itu tidak diukur faktor risikonya. Mungkin ada masyarajat yang lebih rentan, yang kemudian mereka jadi terlibat judi online," ujar Nurul.