DLH Kota Jogja Klaim Truk Tertukar saat Kirim Sampah ke Sanden Bantul

Harusnya kirim bubur sampah organik 

Intinya Sih...

  • DLH Yogyakarta mengklaim kekeliruan dalam pengiriman sampah organik ke petani di Srigading, Bantul.
  • Petugas seharusnya membawa truk compactor bermuatan bubur sampah organik, namun terbawa muatan campuran plastik.
  • Petani meminta sampah yang mencemari lahan pertanian diambil kembali oleh DLH Kota Yogyakarta.

Yogyakarta, IDN Times - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Kota Yogyakarta mengklaim adanya kekeliruan sehingga menyebabkan sampah yang diklaim sebagai pupuk organik dikirim ke lahan milik petani di Srigading, Sanden, Bantul.

"Ya itu intinya ada miss di lapangan," kata Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan DLH Kota Jogja, Ahmad Haryoko, Rabu (3/7/2024).

1. Klaim kendaraan tertukar

DLH Kota Jogja Klaim Truk Tertukar saat Kirim Sampah ke Sanden BantulTimbunan sampah (Dok.Istimewa)

Haryoko menuturkan, petugas yang semestinya membawa truk compactor bermuatan bubur sampah organik ke Sanden, justru membawa kendaraan sejenis lainnya yang berisikan muatan bercampur plastik.

"Kendaraan yang dibawa ke Bantul itu kan itu compactor, nah compactor kan nggak keliatan dari luar (memuat) apa. Tahunya itu kan bubur sampah seperti yang biasanya dikirim ke sana. Nah kemarin yang dikirim ternyata campur dengan plastik itu, tapi itu sudah terolah, cuma kan berasal dari mesin RDF," jelas Haryoko.

Sementara, muatan yang biasanya diangkut ke Sanden biasanya sudah tersaring mesin gibrig, antara sampah organik dan anorganik.

"Mesin gibrig itu sudah memisahkan organik dan anorganik, jadi sudah bersih dari plastik. Cuma, yang kemarin dikirim ke sana itu ada miss di lapangan, ada temen yang bawa ke sana ternyata isinya campur plastik," terangnya.

2. Sudah minta ganti

DLH Kota Jogja Klaim Truk Tertukar saat Kirim Sampah ke Sanden BantulSampah yang dibuang oleh truk sampah DLH Kota Jogja di lahan pasir Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Haryoko pun menyebut jika para petani di sana juga sudah mengingatkan petugas DLH dan meminta muatan bercampur plastik itu ditukar pupuk organik sebagaimana mestinya.

"Sudah konfirmasi kita untuk minta dievakuasi, minta dikembalikan. Sudah kita sanggupi, cuma waktunya aja kemarin masih atur-atur waktu karena harus pakai tenaga kan buat naikkan (muatan)," imbuhnya.

Lagipula, kata Haryoko, sampah organik yang dikirimkan ke Sanden biasanya masih perlu melalui proses fermentasi selama satu bulan hingga benar-benar jadi kompos.

Dia menjelaskan, bahwa pihaknya memang melakukan pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos di TPS3R wilayah Kota Yogyakarta. Kompos yang sudah jadi tersebut kemudian diberikan kepada para petani yang sudah memesan kepada DLH Kota Yogyakarta.

"Itu (permintaan) secara pribadi, secara kelompok. Jadi ada kelompok tani di sana, ada juga yang secara pribadi minta untuk dikirimi kompos," pungkasnya.

Baca Juga: Truk DLH Kota Jogja Buang Sampah di Lahan Pasir Bantul, Dalih Pupuk

3. Truk kirim sampah plastik, bukan bahan kompos

DLH Kota Jogja Klaim Truk Tertukar saat Kirim Sampah ke Sanden BantulSampah yang dibuang oleh truk sampah DLH Kota Jogja di lahan pasir di Bantul. (IDN Times/Daruwaskita)

Sebelumnya, para petani lahan pasir di Sanden, Bantul resah dengan truk sampah DLH Kota Yogyakarta yang membuang sampah di lahan pertanian pasir. Truk diklaim membawa pupuk organik, namun setelah beberapa pekan, petani menemukan campuran plastik sehingga tidak dapat dimanfaatkan.

Ketua Asosiasi Petani Pantai Selatan Bantul pun meminta DLH Kota Yogyakarta mengambil kembali sampah yang mencemari lahan pertanian.

Baca Juga: Wabup Bantul Minta Sampah di Lahan Pasir Ditimbun di Lubang

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya