Eks Koruptor kembali ke Partai, PUKAT UGM: Komitmen AntiKorupsi Rendah
Kaderisasi partai dinilai buruk
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi (PUKAT) UGM, Zaenur Rohman menilai kembalinya eks terpidana korupsi ke partai menunjukkan rendahnya komitmen partai politik terhadap gerakan antikorupsi. Masyarakat disebut juga tidak boleh melupakan bahwa mereka pernah mengkhianati kepercayaan publik.
Baru-baru ini eks terpidana korupsi, yang pernah tersandung kasus jual beli jabatan Kementerian Agama, Muhammad Romahurmuziy atau Romy kembali ke partai lamanya PPP. Romy mendapat jabatan petinggi partai, sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Partai.
"Ini menunjukkan beberapa hal, pertama rendahnya komitmen partai politik terhadap antikorupsi, karena mereka yang pernah tersangkut sebagai terpidana korupsi masih diberi kesempatan lagi untuk duduk di posisi penting partai. Seakan-akan tidak pernah terjadi apa-apa," ujar Zaenur, Kamis (5/1/2023).
Menurut Zaenur, mereka yang pernah menjalani pidana karena melakukan tindak pidana korupsi itu, artinya pernah melakukan perbuatan mengingkari amanah. Selain itu juga melakukan perbuatan yang telah mencoreng dan merugikan nama partai.
1. Kaderisasi partai yang buruk
Zaenur menyebut kembalinya eks terpidana kasus korupsi ke partai menunjukkan buruknya kaderisasi. Seakan-akan tidak ada kader lain yang mumpuni, mampu untuk menduduki jabatan penting, sehingga kader yang pernah menjadi terpidana korupsi, dipercaya duduk lagi di jajaran pengurus partai.
"Menurut saya tidak ada standar etik yang tinggi di partai politik ya, sehingga mereka yang pernah punya cacat etik diberikan kesempatan lagi untuk duduk. Saya melihat justru tren seperti ini sangat merugikan partai, yang pertama masyarakat melihat partai memang sarangnya para pelaku tindak pidana korupsi, seakan-akan seperti itu masyarakat melihatnya, kenapa mereka yang pernah terpidana pun diberikan posisi penting itu?," ucap Zaenur.
Baca Juga: Pukat UGM Anggap Janggal Pencuri Buang Laptop Jaksa KPK ke Sungai
Baca Juga: PUKAT Sebut Anggapan Salah Pejabat tentang Bansos Jadi Awal Korupsi
Baca Juga: Pukat UGM: Pertemuan Firli dan Enembe Berpotensi jadi Masalah Hukum