Soal Rocky Gerung, Haedar Nashir: Instrospeksi bagi Semua

Ada ranah hukum dan ranah pemikiran

Bantul, IDN Times - Pernyataan Rocky Gerung yang dinilai menghina Jokowi dengan kata-kata tidak pantas menimbulkan pro kontra di tengah masyarakat. Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, pun memberikan tanggapan terkait perkara yang menimpa Rocky Gerung.

1. Kasus Rocky Gerung bisa dibedakan perspektif hukum dan mana kasus pemikiran

Soal Rocky Gerung, Haedar Nashir: Instrospeksi bagi SemuaKetua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir. (IDN Times/Daruwaskita)

Haedar menyatakan Rocky Gerung sendiri menempatkan diri dalam dua perspektif, yakni dirinya siap dalam perspektif hukum serta siap menjalani namun Rocky Gerung juga ingin menjelaskan dalam perspektif sebagai sebuah kegiatan intelektual.

"Saya pikir pihak bisa melakukan hal yang sama seperti kasus Panji Gumilang juga mana yang kasus ranah hukum dan mana kasus pemikiran. Saya kira kita dalam berbangsa dan bernegara saling berdialog," ucapnya di Kampus UMY, Minggu (6/8/2023).

2. Semua pihak harus instrospeksi diri dengan berbagai kasus yang ada

Soal Rocky Gerung, Haedar Nashir: Instrospeksi bagi SemuaKetua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir. (IDN Times/Daruwaskita)

Terlepas dari itu, Haedar menyatakan berbagai kasus di Indonesia ini harus menjadi introspeksi semuanya. Apakah dalam mengelola negara sudah sesuai dengan konstitusi, cita-cita negara, cita-cita para pendiri bangsa dan kemaslahatan rakyat yang terbesar.

"Karena kan politik berbangsa dan bernegara kompleks, maka himbauan juga untuk para elit harus bijaksana, makin cerdas dan makin menunjukkan jiwa kenegarawanannya. Tidak kalah pentingnya seluruh elite bangsa dan masyarakat menempatkan kepentingan bangsa, negara dan kesatuan yang segala-galanya," ujarnya.

Baca Juga: Ini Pernyataan Rocky Gerung yang Dianggap Menghina Jokowi

3. Harus semakin dewasa dalam menghadapi polemik

Soal Rocky Gerung, Haedar Nashir: Instrospeksi bagi SemuaKetua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir. (IDN Times/Daruwaskita)

Dalam dinamika bangsa kata Haedar ada polemik, ada perbedaan, ada dinamika namun harus dewasa karena tahun ini Indonesia 78 tahun merdeka.

"Kita harus semakin dewasa karena Indonesia saat akan berusia 78 tahun merdeka," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Rocky Gerung dilaporkan oleh sejumlah pihak di berbagai daerah karena dianggap melakukan penghinaan terhadap Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Meski begitu, pada Jumat, Bareskrim Polri telah resmi menarik penanganan 13 laporan atas nama Rocky Gerung yang diduga telah menghina Presiden. Selain itu, ada pula dua pengaduan dengan isi serupa. 

Sebanyak 13 laporan itu terdiri dari satu laporan di Bareskrim Polri, 3 laporan di Polda Metro Jaya, 3 laporan di Polda Sumut, 3 di Polda Kaltim, dan 3 laporan di Polda Kalteng. Sementara dua pengaduan terhadap Rocky, diadukan kepada Kapolri dan di Polda DIY. 

Rocky sendiri telah meminta maaf karena pernyataannya menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Rocky menegaskan pernyataannya itu merupakan bagian dari kritiknya kepada Jokowi yang duduk sebagai pejabat publik.

"Dari awal saya katakan ini adalah kritikan terhadap Presiden Jokowi yang saya ucapkan dengan sangat tajam. Biasanya saya lakukan itu di mana-mana. Saya tidak mengkritik atau menghina Jokowi sebagai individu. Saya tidak punya urusan dengan Jokowi," kata dia. 

Baca Juga: Kritiknya Bikin Gaduh dan Onar di Publik, Rocky Gerung Minta Maaf

Hironymus Daruwaskita Photo Community Writer Hironymus Daruwaskita

Main sambil kerja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya