Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

6 Cara Elegan Menghadapi Rekan Kerja yang Selingkuh di Kantor

Cara Elegan Menghadapi Rekan Kerja yang Selingkuh di Kantor
ilustrasi selingkuh di kantor (pexels.com/elina fairytale)
Intinya sih...
  • Jaga sikap profesional dalam batas yang sehat, hindari konflik yang gak perlu
  • Kenali batasan etika dan kebijakan perusahaan, sampaikan keberatan secara resmi jika diperlukan
  • Hindari buat jadi tempat curhat, refleksi diri dan jaga integritas pribadi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lingkungan kerja idealnya jadi tempat yang profesional, suportif, dan bebas dari urusan pribadi. Tapi, nyatanya hal ini gak selalu berjalan mulus. Urusan pribadi rekan kerja terkadang ikut terbawa ke kantor dan berpengaruh pada suasana kerja. Salah satu situasi yang cukup sensitif dan membuat dilema adalah ketika kamu mengetahui ada rekan kerja yang selingkuh. Entah dengan sesama karyawan, atasan, atau pihak luar yang berkaitan dengan lingkungan kerja.

Perselingkuhan di kantor menimbulkan suasana gak nyaman, gosip, bahkan konflik. Kamu pun jadi bingung, harus tetap bersikap profesional atau mulai jaga jarak demi kenyamanan pribadi. Situasi ini sering memunculkan pertanyaan, sampai mana kamu harus menoleransi dan kapan harus ambil sikap? Berikut ini cara hadapi kondisi tersebut dengan bijak, tanpa emosi dan tetap menjaga integritas diri di tempat kerja. Yuk, simak!

1. Jaga sikap profesional dalam batas yang sehat

ilustrasi menjaga profesionalisme (freepik.com/gpointstudio)
ilustrasi menjaga profesionalisme (freepik.com/gpointstudio)

Jaga profesionalisme adalah langkah awal yang paling bijak saat kamu tahu kalau ada rekan kerja terlibat dalam perselingkuhan. Dalam konteks pekerjaan, hubungan antarkaryawan sebaiknya berdasarkan tugas, tanggung jawab, dan etika kerja, bukan urusan pribadi. Meskipun kamu punya penilaian pribadi terhadap tindakan mereka, tapi usahakan supaya hal tersebut gak berpengaruh terhadap kolaborasi dalam pekerjaan.

Bersikap netral bukan berarti membenarkan tindakan mereka, tapi lebih pada melindungi posisi kamu sendiri dari konflik yang gak perlu. Kalau rekan tersebut tetap bisa bekerja dengan baik dan gak membawa masalah pribadinya ke lingkungan kerja, gak ada alasan buat menciptakan ketegangan. Tapi, kalau perselingkuhan bisa mengganggu atau mempengaruhi tim, kamu berhak ambil sikap.

2. Kenali batasan etika dan kebijakan perusahaan

Ilustrasi melihat teman selingkuh di kantor (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
Ilustrasi melihat teman selingkuh di kantor (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Setiap perusahaan punya aturan dan pedoman etika buat karyawan. Termasuk soal hubungan pribadi di tempat kerja. Kamu perlu paham dengan aturan-aturan ini supaya tahu apakah rekanmu melanggar atau tidak. Kalau perselingkuhan terjadi antara atasan dan bawahan, biasanya menimbulkan ketidakadilan dalam pengambilan keputusan.

Kalau dibiarkan, bikin suasana kerja jadi gak sehat dan penuh ketegangan. Dengan paham aturan ini, kamu punya alasan kuat kalau harus menyampaikan keberatan secara resmi. Kamu juga bisa jaga diri biar gak dianggap ikut membiarkan pelanggaran yang terjadi. Tujuannya bukan buat cari kesalahan, tapi jaga lingkungan kerja tetap adil dan profesional.

3. Hindari buat jadi tempat curhat

ilustrasi menjaga batasan teman kerja (freepik.com/freepik)
ilustrasi menjaga batasan teman kerja (freepik.com/freepik)

Walaupun kamu tipe orang yang gampang diajak ngobrol, sebaiknya jangan jadi tempat curhat rekan yang lagi selingkuh. Kalau mereka mulai cerita masalah pribadi, apalagi bahas soal perselingkuhan, kamu bisa terbawa masalah rumit. Ini bikin kamu bingung antara mau membantu atau jaga jarak, dan itu membuat pikiran jadi berat. Selain itu, tanpa sadar kamu menyimpan rahasia yang membuat kamu gak netral.

Ini bisa merusak reputasi kamu di kantor dan bikin salah paham. Kamu pasti ingin dikenal sebagai karyawan yang fokus dengan pekerjaan, bukan bagian dari drama orang lain. Kalau rekan mulai bicara hal yang sensitif, kamu boleh bilang dengan sopan kalau gak nyaman membahas soal itu. Jaga jarak bukan berarti cuek, tapi buat jaga profesionalisme dan kesehatan mental mu sendiri.

4. Refleksi diri dan jaga integritas pribadi

ilustrasi refleksi diri (freepik.com/freepik)
ilustrasi refleksi diri (freepik.com/freepik)

Saat tahu rekan kerja terlibat perselingkuhan, wajar kalau kamu kecewa atau kehilangan rasa hormat terhadapnya. Tapi, reaksi pertama harus diikuti dengan proses refleksi diri. Tanya pada diri sendiri tentang nilai-nilai yang kamu pegang, dan gimana kamu memposisikan diri dalam lingkungan kerja yang kompleks. Menilai tindakan orang lain sah-sah saja, tapi yang lebih penting gak ganggu cara kamu bekerja profesional.

Prinsip pribadi yang kamu pegang bisa jadi pegangan saat menghadapi situasi sulit. Integritas gak hanya soal menghakimi orang lain, tapi soal konsistensi dengan nilai yang kamu yakini. Jangan biarkan urusan pribadi orang lain merusak hubungan kerja atau sikap profesionalisme kamu. Dengan jaga integritas, kamu juga ikut membangun citra diri yang kuat dan dihargai.

5. Evaluasi ulang hubungan personal di kantor

ilustrasi tetap berteman baik (freepik.com/rawpixel.com)
ilustrasi tetap berteman baik (freepik.com/rawpixel.com)

Kedekatan personal dengan rekan kerja memang membuat suasana kantor jadi lebih nyaman, tapi saat kamu tahu orang tersebut selingkuh, kedekatan itu justru jadi beban. Kamu mulai merasa gak nyaman saat berinteraksi, apalagi mulai muncul anggapan dari orang lain kalau kamu mendukung atau membenarkan tindakan tersebut. Dalam situasi seperti ini, evaluasi ulang hubungan pertemanan jadi langkah yang masuk akal.

Kamu gak harus memutuskan hubungan, tapi mulai membatasi interaksi di luar urusan pekerjaan. Menjaga jarak bukan berarti kasar atau dingin, tapi bentuk pengendalian diri supaya gak terbawa dinamika yang negatif. Kedekatan yang gak sehat justru memicu kesalahpahaman dan merusak kinerja kamu. Pilih hubungan yang dorong kamu ke arah yang positif, bukan menempatkan kamu dalam dilema etis.

Menghadapi rekan kerja yang selingkuh bukan hal mudah, apalagi kalau hal itu mulai mempengaruhi suasana di tempat kerja. Kita gak bisa langsung menghakimi, tapi juga gak wajib membiarkan diri terseret ke dalam urusan pribadi yang membuat rugi secara emosional maupun profesional. Kalau situasi mulai mengganggu kenyamanan dan kinerja tim, ambil sikap tegas bukan hal yang salah.

Setiap orang berhak bekerja di lingkungan sehat, adil, dan bebas dari konflik personal yang gak relevan. Dengan sikap bijak dan menjaga jarak yang sehat, kita bisa menciptakan budaya kerja yang lebih etis dan produktif.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us