- Nama Lengkap: Ustaz Muhammad Jazir ASP
- Tempat, Tanggal Lahir: Yogyakarta, 28 Oktober 1962
- Nama istri: Sri Amini Yuni Astuti
- Anak-anak: Shofwan Al Banna Choiruzzad-Avidati, Difla Yustisia Qur'ani-Tyas Ikhsan Hikmawan, Salma Intifada, Haidar Muhammad Tilmitsani
- Latar Belakang Pendidikan: Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga dan Fakuktas Hukum UII, Yogyakarta
- Jabatan: Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan, Penasihat di berbagai lembaga filantropi dan dakwah
Tutup Usia, Profil Ustaz Muhammad Jazir, Ikon Masjid Jogokariyan

- Ustaz Muhammad Jazir ASP, Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan, wafat di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada Senin (22/12/2025).
- Ia dikenal sebagai penggagas konsep “Saldo Infak Nol Rupiah” yang menjadikan masjid pusat pemberdayaan sosial dan kesejahteraan warga.
- Dedikasinya mengantarkan Masjid Jogokariyan sebagai rujukan nasional manajemen masjid dan mengantarkannya meraih berbagai penghargaan.
Yogyakarta, IDN Times - Kabar duka menyelimuti dunia dakwah Indonesia seiring berpulangnya Ustaz Muhammad Jazir ASP, yang diketahui sebagai tokoh dan Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan Yogyakarta. Almarhum mengembuskan napas terakhir di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada Senin (22/12/2025).
Kepergian sang inisiator "Saldo Infak Nol Rupiah" ini meninggalkan duka mendalam bagi ribuan jamaah dan aktivis masjid di seluruh penjuru tanah air. Di tangannya, Masjid Jogokariyan kini menjadi salah satu masjid ternama di tanah air. Untuk mengenang sosoknya, berikut profil Ustaz Muhammad Jazir ASP yang perlu diketahui.
1. Biodata Ustaz Muhammad Jazir ASP
2. Menggagas saldo infak "nol rupiah"

Di tangan Ustaz Muhammad Jazir ASP, Masjid Jogokariyan tidak hanya sebagai tempat ibadah tapi juga pusat bersosialisasi. Salah satu gagasan almarhum adalah menjadikan saldo masjid menjadi "nol rupiah". Ia tak membiarkan dana mengendap, melainkan membawa terobosan dengan menggunakan saldo kas untuk program pemberdayaan masyarakat.
Strategi saldo nol di Masjid Jogokariyan terbukti efektif meningkatkan antusiasme spiritual dan sekaligus kesejahteraan warga sekitar. Menariknya, kebijakan saldo nol ini justru membawa hal positif bagi masjid yang dibangun pada tahun 1966 tersebut. Sebab, saldo tidak pernah benar-benar kosong, melainkan arus kasnya justru sering kali menyentuh angka miliaran rupiah berkat kepercayaan jamaah yang tinggi.
Dilansir laman resmi Masjid Jogokariyan, manajemen tersebut adalah wujud semangat untuk segera menyalurkan amanah infak dari jamaah kembali ke jamaah lagi dalam bentuk pelayanan beribadah yang nyaman. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa kemakmuran Masjid Jogokariyan membawa berkah sosial, mulai dari program pembagian sembako untuk KK sangat miskin, bedah rumah, hingga inisiatif berani membebaskan masyarakat dari jeratan utang rentenir.
3. Penghargaan Ustaz Muhammad Jazir ASP
Atas berbagai dedikasi baiknya untuk umat, Ustaz Muhammad Jazir ASP telah mengantongi berbagai penghargaan. Pertama yaitu anugerah Tokoh Perubahan Republika 2018 atas jasanya mengubah pengelolaan masjid menjadi berdampak sosial.
Kedua, Ustaz Muhammad Jazir ASP sendiri juga menjabat sebagai Presiden Direktur BKPAKSI (Badan Koordinasi Pendidikan Al-Qur'an dan Keluarga Sakinah Indonesia) yang memiliki peran besar dalam menyusun sistem kurikulum serta manajemen masjid yang mendukung upaya memperluas jangkauan pendidikan Al-Qur'an dan penguatan keluarga sakinah di seluruh Indonesia.
Karena segala kebaikan dan pengabdiannya, Ustaz Muhammad Jazir ASP mendapat julukan sebagai arsitektur perjuangan Masjid Jogokariyan yang akhirnya menjadi rujukan manajemen masjid-masjid, baik yang ada di Indonesia mau pun Asia.
Kabar meninggalnya Ustaz Muhammad Jazir ASP ini jelas menjadi duka mendalam buat umat muslim di Indonesia. Dia adalah contoh pendakwah dan pengurus masjid yang tak hanya mengutamakan kemewahan arsitektur masjid, tapi juga kebermanfaatan bagi sekitar.
Dilansir dari akun Instagram Masjid Jogokariyan, jenazah almarhum telah disemayamkan di Masjid Jogokariyan untuk kemudian dimakamkan di Makam Karangkajen setelah pelaksanaan shalat Dzuhur berjamaah.


















