Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Kebiasaan Buruk Berkirim Email, Membuat Orang Jadi Kesal

ilustrasi mengirim e-mail (pexels.com/Torsten Dettlaff)

Berkirim email adalah salah satu aktivitas yang hampir dilakukan setiap hari, baik untuk urusan pekerjaan maupun pribadi. Namun, tahukah kalian ada beberapa kebiasaan buruk saat berkirim email yang bisa membuat orang lain bingung? Berikut lima kebiasaan buruk berkirim saat email yang perlu kalian hindari. Segera perbaiki ya!

1. Subjek e-mail tidak jelas

ilustrasi mengirim e-mail (pexels.com/Christina Morillo)

Salah satu kebiasaan buruk saat berkirim email adalah menggunakan subjek yang tidak jelas. Hal ini membuat penerima bingung dan tidak tertarik untuk membuka email kalian, dan menyebabkan email akan diabaikan atau dianggap tidak penting.

Subjek email yang jelas dan spesifik sangat penting untuk menarik perhatian penerima dan memberikan gambaran tentang isi email. Misalnya tulis Pertemuan Rapat Proyek X pada Jumat 10 Agustus", daripada hanya menulis "Pertemuan", dengan begitu, penerima langsung memahami tujuan email dan lebih tertarik untuk membacanya.

2. Menulis email terlalu panjang

ilustrasi mengirim e-mail (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Menulis email yang terlalu panjang dan bertele-tele adalah kebiasaan buruk lainnya yang perlu dihindari. email yang panjang bisa membuat penerima merasa kewalahan dan malas untuk membacanya. Selain itu, informasi penting bisa terlewatkan karena tersembunyi di antara kalimat-kalimat panjang yang tidak relevan.

3. Tidak memeriksa ejaan dan tata bahasa

ilustrasi mengirim e-mail (pexels.com/Mikhail Nilov)

Kesalahan ejaan dan tata bahasa dalam email bisa memberikan kesan tidak profesional dan ceroboh. Selalu periksa ejaan dan tata bahasa sebelum mengirim email. Gunakan fitur pemeriksaan ejaan pada aplikasi email atau alat bantu lainnya untuk membantumu.

4. Mengirim email tanpa salam pembuka dan penutup

ilustrasi mengirim e-mail (pexels.com/MART PRODUCTION)

Mengirim email tanpa salam pembuka atau penutup, bisa membuat kalian terlihat tidak sopan dan tidak menghargai penerima. Salam pembuka dan penutup adalah bagian penting dari etika berkirim email yang menunjukkan rasa hormat dan kesopanan. Tanpa salam, email kalian bisa terasa dingin dan tidak ramah.

Selalu mulai email dengan salam pembuka, seperti "Halo" atau "Dear", diikuti dengan nama penerima jika kalian tahu. Akhiri email dengan salam penutup, seperti "Terima kasih" atau "Salam hormat" disertai nama kalian. Hal ini akan membuat email kalian terasa lebih personal dan sopan.

5. Mengirim email terlalu sering

ilustrasi mengirim e-mail (pexels.com/Vitaly Gariev)

Mengirim email terlalu sering, terutama jika isinya tidak penting, bisa membuat penerima merasa terganggu. Malah, penerima akan memilih untuk mengabaikan email kalian.  

Sebelum mengirim email, pertimbangkan apakah informasi tersebut benar-benar penting dan mendesak. Apakah dimungkinkan untuk menggabungkan beberapa informasi dalam satu email?

Menghindari kebiasaan buruk saat berkirim email adalah langkah penting untuk menjaga hubungan baik dengan penerima email kalian. Ingatlah bahwa email adalah salah satu bentuk komunikasi penting, jadi pastikan kalian melakukannya dengan baik dan sopan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us