5 Pelajaran yang Dipetik Mantan Korban Bully Ketika Dewasa

jangan biarkan pengalaman bully merebut kesempatanmu sukses

Tidak ada orang di dunia yang mau menjadi korban bully. Tetapi, kebanyakan korban perundungan itu sendiri adalah orang-orang yang bahkan sebenarnya tidak melakukan kesalahan apapun. Namun, mereka justru menerima ketidakadilan oleh pihak yang tidak tahu tata krama dan tidak bisa menghargai orang lain. Kedengarannya, lebih menyedihkan mereka yang mem-bully daripada orang yang jadi korban bully itu sendiri, bukan?

Untuk itu, jika kamu pernah di-bully sewaktu masa sekolah atau masa remaja dulu, jangan biarkan itu membuat dirimu rendah diri. Meskipun tentu saja itu pengalaman pahit, tetapi sebenarnya saat dewasa kamu juga bisa menemukan hal-hal positif yang bisa kamu petik dari pengalaman tersebut. Mulai dari membentuk dirimu menjadi pribadi tangguh, membangun ketahanan, hingga membuatmu dapat melihat perspektif unik mengenai kehidupan. Jadi, karena bully itu sudah terjadi di masa lalu, mari lihat  apa saja pelajaran berharga yang bisa kamu ambil!

1. Membangun ketahanan

5 Pelajaran yang Dipetik Mantan Korban Bully Ketika Dewasapotret seorang pria tersenyum senang di depan laptop (unsplash.com/Csaba Balazs)

Ketika menjadi dewasa, memiliki pengalaman pernah di-bully ada kalanya terasa seperti mimpi buruk yang panjang. Meskipun begitu, ada satu hal yang membentuk diri kamu dari mimpi buruk tersebut. Yakni, soal bagaimana diri kamu bisa lebih tahan banting. Kehidupan dewasa itu sendiri tidak mudah, ada banyak tantangan, kritikan akan lebih mudah kamu temui di lingkungan nyata. Tetapi ketika kamu jatuh dan tersakiti, kamu akan sudah tahu bagaimana caranya untuk bangkit kembali, bahkan lebih dari apa yang orang lain lakukan.

Kemampuan bertahan ini tidak hanya soal bagaimana saat kamu menghadapi orang lain yang tidak suka denganmu. Tetapi berpengaruh terhadap keahlian kamu dalam menangani persoalan dalam hidup. Kamu tahu jika kesulitan yang kamu lalui pasti akan menemukan titik terang. Kamu lebih tangguh dan bisa mengatasinya dengan cara yang sudah terlatih. Bisa jadi juga, ini alasan kamu bisa diandalkan dan terlihat lebih dewasa daripada orang lain.

2. Kamu memiliki nilai empati yang tinggi

5 Pelajaran yang Dipetik Mantan Korban Bully Ketika Dewasapotret dua orang wanita tertawa berbincang (unsplash.com/Dario Valenzuela)

Sebagai orang dewasa yang anak-anak pernah ditindas, perasaan empati adalah salah satu pelajaran yang kamu miliki. Perlu untuk kamu ketahui, empati ini bukan hanya sekadar perasaan kasihan terhadap orang lain. Memiliki kemampuan berempati yang tinggi bisa jadi kelebihan kamu yang membanggakan. Empati secara umum adalah perasaan ketika kamu bisa menempatkan diri pada perasaan orang lain, bahkan ketika kamu tidak pernah mengalami situasi serupa sebelumnya.

Saat menjadi korban bully, kamu mengetahui bagaimana rasanya direndahkan orang lain, merasa terasing, takut, hingga selalu diabaikan. Maka, saat melihat perjuangan orang lain, kamu akan lebih memahami posisi orang tersebut. Bayangkan jika kamu adalah seorang karyawan yang harus memahami kesulitan yang dihadapi klien atau pelanggan, karena kamu memahami perasaannya, solusi yang kamu berikan mungkin akan lebih masuk akal. 

3. Menguasai advokasi diri

5 Pelajaran yang Dipetik Mantan Korban Bully Ketika Dewasapotret seorang wanita berbicara di rapat (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)

Poin positif lainnya yang berpengaruh terhadap diri kamu saat dewasa ketika pernah di-bully di masa lalu, kamu tahu bagaimana cara membela diri. Kamu belajar untuk lebih menjaga diri dan memperjuangkan apa yang menjadi hak-hak kamu. Tentu saja, memiliki kemampuan advokasi diri ini tidak hanya bermanfaat untuk di lingkungan pendidikan, tetapi juga saat berada di lingkungan kerja. Saat dirundung, kamu mungkin dipenuhi kekhawatiran dan merasa dunia menolakmu.

Di lain sisi, melalu pembelajaran yang menantang ini kamu juga belajar bagaimana caranya melakukan pembelaan diri. Kamu mungkin jadi lebih tahu bagaimana caranya menegaskan siapa diri kamu, serta bagaimana caranya suara kamu menjadi lebih didengar. Untuk itu, kamu yang dewasa akan lebih tahu bagaimana caranya mengontrol keadaan, bahkan saat kamu merasa tertekan. Sebuah keahlian yang sangat berguna, bukan?

Baca Juga: 5 Gestur yang Bikin Anak gak Mudah Dirundung, Bisa Dilatih!

4. Kamu lebih memahami nilai persahabatan yang sebenarnya

5 Pelajaran yang Dipetik Mantan Korban Bully Ketika Dewasapotret persahabatan pria (pexels.com/Helena Lopes)

Ketika kamu mengalami masa-masa sulit saat dirundung, kamu otomatis bisa melihat tipe orang seperti apa saja yang bisa kamu sebut teman. Meskipun perjalanan ini tidak mudah, tetapi kamu akan lebih bisa melihat mana tipe teman yang asli, mana yang palsu. Teman seperti apa yang datangnya hanya saat suka, tetapi pergi saat kamu sedang kesulitan. Ketika kamu menemukan seorang teman yang tetap disisimu bahkan pada saat terendah kamu, maka dia adalah teman sejati.

Teman kamu ini tidak akan menghilang atau merasa tidak nyaman saat kamu kesusahan. Sebaliknya, mereka justru menawarkan bahu untuk bersandar dan telinga untuk mendengarkan. Kamu memahami pentingnya kesetiaan, saling mendukung satu sama lain, dan berteman tanpa pamrih atau syarat. Terlepas di-bully adalah perlakuan yang tidak seorang pun mungkin di bumi berhak mendapatkannya selama dia tidak jahat, kamu jadi lebih bisa menghargai sebuah pertemanan sejati.

5. Kamu menyadari betapa pentingnya itu self-love

5 Pelajaran yang Dipetik Mantan Korban Bully Ketika Dewasailustrasi perempuan menunjukan self-love (unsplash.com/Raychan)

Tentu saja, memiliki pengalaman di-bully ada kalanya membuat kamu bertanya-tanya soal eksistensi diri. Kenapa aku? Apa yang salah dengan diriku? Di masa lalu, kamu mungkin banyak merenung soal hal itu. Tetapi, seiring beranjak dewasa, kamu bisa memahami bahwa lebih mengharga diri, mencintai diri dengan segala kelebihan dan kekurangannya itu penting dilakukan. Kamu, tidak menyadari bahwa mendapat validasi dari orang lain itu tidak penting yang terpenting itu, bagaimana kamu bisa menerima diri kamu sendiri apa adanya.

Bersama dengan segala perjuangan kamu dalam menaklukkan apa yang kamu inginkan dalam hidupmu, bagaimana kamu berhasil membuat keputusan-keputusan demi kepentingan baikmu, sesungguhnya jelas kamu lebih pantas dihormati. Jika kamu sendiri tidak mulai dari diri sendiri untuk mencintai, maka kamu akan kesulitan saat ada yang merendahkanmu. Tetapi, jika kamu sudah lebih tahu jika dirimu berharga, maka kamu bahkan tidak akan memedulikan mereka yang menilaimu sebelah mata dan justru bisa hanya fokus pada dirimu.

Memang tidak mudah melepaskan diri dari kenangan pernah di-bully. Tetapi, jika kamu terus berlarut-larut dalam trauma itu tanpa berusaha untuk sembuh, maka para pelaku bully itu yang akan merasa puas. Maka, coba tunjukkan bahwa pernah merundungmu adalah kesalahan terbesar yang pernah kamu lakukan dalam hidup. Itu karena kamu jadi seseorang yang tangguh, berempati, baik hati, mengharga orang lain, dan bisa lebih mencintai diri sendiri.

Baca Juga: 5 Faktor Penyebab Anak Suka Mengejek Temannya, Harus Diatasi

Nadhifa Salsabila Kurnia Photo Community Writer Nadhifa Salsabila Kurnia

Menulis dimana saja dan kapan saja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya