Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

7 Keterikatan yang Harus Diakhiri Agar Hidup Lebih Bahagia

ilustrasi hobi tak bermanfaat (pexels.com/Gustavo Fring)

Kehidupan yang sederhana terdengar seperti impian yang mudah dicapai. Namun, dalam realitasnya justru sering kali lebih rumit. Berkembangnya teknologi dan globalisasi membawa begitu banyak distraksi. Dorongan ini membuat kita terperangkap dalam lingkaran kehidupan yang tak pernah cukup.

Padahal banyak dari kita yang menginginkan kehidupan yang sederhana agar lebih bahagia. Sebenarnya untuk mencapai hidup yang sederhana namun bahagia, penting untuk melepaskan keterikatan-keterikatan yang membebani. Berikut adalah beberapa keterikatan yang sebaiknya disudahi.

1. Kepemilikan materi berlebih

ilustrasi kepemilikan materi (pexels.com/Karolina Grabowska)

Memiliki barang-barang berharga mungkin penting, tetapi terlalu terikat kuat pada barang-barang tersebut dapat membuat hidup menjadi rumit. Misalnya kendaraan atau gadget yang sebenarnya tidak pernah terpakai. Sebaiknya cobalah untuk melepaskan barang-barang yang tidak benar-benar dibutuhkan atau digunakan selama ini.

Jika kamu tidak menggunakan suatu barang selama dua tahun, pertimbangkan untuk mendonasikannya atau menjualnya. Ini akan membuat hidup terasa lebih ringan. Lakukan evaluasi reguler atas barang-barang kamu pertimbangkan untuk tidak lagi gunakan.

2. Hiburan yang tidak bermanfaat

ilustrasi orang berbelanja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dorongan dopamin untuk menghibur diri biasanya datang dari kebiasaan seperti belanja berlebihan atau bermain media sosial. Aktivitas tersebut sering kali menimbulkan ketergantungan sehingga membuat hidup rumit. Sebaiknya alihkan perhatian pada kebahagiaan yang tidak tergantung pada barang-barang tertentu atau interaksi media sosial.

Cobalah untuk menyadari bahwa kebahagiaan yang datang dari dorongan ini hanya bersifat sementara. Kamu bisa mencari kegiatan yang memberikan manfaat dan kepuasan jangka panjang seperti hobi, meditasi, atau berolahraga.

3. Status sosial

ilustrasi status sosial (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Terlalu berfokus pada status sosial dengan kebutuhan untuk memamerkannya dapat membuat hidup menjadi lebih rumit. Ingatlah bahwa nilai sebagai individu tidak seharusnya bergantung pada apa yang dimiliki atau ditampilkan dalam kehidupan sosial. Sehingga menjadikannya sebagai patokan sama saja seperti menyiksa diri.

Cobalah untuk melepaskan keinginan untuk terus-menerus membuktikan sesuatu kepada orang lain. Apalagi jika hal ini berpengaruh pada kebahagiaanmu karena selalu membandingkan diri dengan orang lain. Lebih baik untuk meningkatkan kepercayaan diri dan fokus pada perkembangan pribadi.

4. Hasil dari tindakan

ilustrasi orang bekerja (pexels.com/The Coach Space)

Tidak sedikit orang yang terlalu fokus pada hasil akhir sehingga mengabaikan proses. Hal ini membuat mereka gampang menyerah saat hasil yang didapat tidak sesuai keinginan. Kebiasaan seperti ini justru dapat membuat hidup menjadi rumit.

Ingatlah bahwa perjalanan menuju suatu tujuan juga memiliki nilai yang besar. Cobalah untuk menikmati setiap langkah dalam proses tersebut, bukan hanya mencari akhir yang sempurna. Ini membantumu tidak mudah putus asa ketika rencana tidak berjalan sesuai harapan.

5. Keinginan untuk mengendalikan hidup

ilustrasi mengendalikan hidup (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Obsesi terhadap pengendalian dan perencanaan yang berlebihan terhadap masa depan dapat menyebabkan kecemasan yang tak perlu. Sebaiknya terima kenyataan bahwa tidak semua hal dapat kamu kontrol.

Terkadang, perlu untuk melepaskan kendali dan membiarkan hidup mengalir dengan caranya sendiri. Kamu dapat mengatasi kecemasan yang berhubungan dengan ketidakpastian dengan mencoba melakukan meditasi.

6. Penyesalan atas masa lalu

ilustrasi orang menyesal (pexels.com/Liza Summer)

Memikirkan berulang-ulang tentang masa lalu hanya akan menghambat kemajuan. Pada akhirnya kamu tidak dapat mengubah apa yang sudah terjadi. Penyesalan yang berlebihan malah akan membuatmu terus hidup dalam bayang-bayang masa lalu.

Sebaiknya alihkan perhatianmu pada tindakan yang dapat dilakukan saat ini yang akan membuat perbedaan. Daripada terus-terusan menyesal, lebih baik fokus pada pelajaran yang dapat diambil dari pengalaman masa lalu dan gunakan pengetahuan tersebut untuk membuat keputusan yang lebih baik di masa depan.

7. Hubungan yang merugikan

ilustrasi hubungan toxic (pexels.com/Alena Darmel)

Hubungan yang hanya menguras energi dan tidak memberikan dampak positif pada hidup perlu dievaluasi. Pertimbangkan apakah hubungan tersebut benar-benar berkontribusi pada kebahagiaan dirimu.

Melepaskan hubungan yang merugikan adalah langkah penting menuju kehidupan yang lebih bahagia. Tidak masalah untuk memutus hubungan yang merugikan dan pertimbangkan untuk menjauh jika perlu. Prioritaskan hubungan yang hanya memberikan dukungan positif.

Mengakhiri keterikatan-keterikatan ini adalah langkah awal yang penting dalam mencapai kehidupan yang lebih bermakna. Dengan melepaskan beban-beban yang tidak perlu, kamu dapat menjalani kehidupan yang sedehana tetapi mendalam.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us