Cerita Calon Paskibraka Kota Jogja Ditempa Panas, Lelah, dan Disiplin

- Latihan fisik intensif di bawah terik matahari
- Waktu latihan dari pagi hingga malam hari, termasuk materi motivasi dan kepemimpinan
- Persiapan menyeluruh secara fisik dan mental, termasuk pendampingan psikologis dan manajemen kesehatan
Yogyakarta, IDN Times - Menjelang peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, derap langkah dan teriakan komando kerap terdengar dari kawasan Balai Kota Yogyakarta. Puluhan Calon Paskibraka Kota Yogyakarta tampak menjalani latihan intensif sejak pagi hingga malam hari demi mempersiapkan diri menjalankan tugas mulia mengibarkan bendera Merah Putih.
Meski harus berhadapan dengan terik matahari dan jadwal latihan padat, para calon paskibraka tetap menunjukkan semangat yang tinggi. Bagi mereka, menjadi bagian dari pasukan pengibar bendera bukan hanya soal baris-berbaris, melainkan juga soal ketahanan fisik, mental, serta semangat nasionalisme.
1. Latihan keras di bawah terik matahari

Latihan Calon Paskibraka Kota Yogyakarta digelar di area kompleks Balai Kota sejak 14 Juli 2025. Dalam prosesnya, para peserta harus beradaptasi dengan rutinitas latihan fisik yang berat di bawah sinar matahari. Salah satu peserta, Antonius Abas Danurisco, siswa SMA BOPKRI 1 Yogyakarta, menyebut pelatihan ini sebagai momen penuh perjuangan.
“Yang saya rasakan saya mulai berprogres bersama teman-teman. Saya bahagia ada di sini dan tetap banggalah pokoknya,” ujarnya, Jumat (1/8/2025) dikutip laman Pemkot Yogyakarta.
Rico, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa tantangan terberat bukan hanya latihan fisik, tetapi juga mengatur waktu antara aktivitas sekolah dan latihan. Tinggal di kos membuatnya harus mandiri mengurus diri sendiri setelah seharian latihan.
“Sekarang berbeda, kita harus panas-panasan, melatih mental dan fisik juga,” tuturnya.
2. Waktu latihan dari pagi hingga malam hari

Calon Paskibraka menjalani latihan sejak pukul 08.00 WIB hingga malam. Mereka tidak hanya berlatih baris-berbaris, tetapi juga menerima materi motivasi, kepribadian, dan kepemimpinan. Dalam pelatihan ini, peserta diasah secara menyeluruh, termasuk dari sisi kedisiplinan dan tanggung jawab.
Tittanicha Anabelle Carla, siswi SMAN 8 Yogyakarta, mengakui sempat merasa berat di awal latihan, namun kini mulai terbiasa. “Selama latihan ini tentunya kami sudah melewati banyak rasa seperti lelah, senang, bahagia. Tapi terkadang juga marah karena kami itu sudah panas-panas lalu masih dikoreksi,” jelasnya.
Ia menambahkan, seluruh calon paskibraka pernah dihukum bersama karena melakukan kesalahan. “Kami juga pernah melakukan kesalahan dan kami dihukum bersama-sama sampai (lari) sprint mengitari lapangan satu kali. Menurut saya itu adalah suatu pengalaman bagi saya dan menjadi evaluasi,” ujarnya.
3. Dipersiapkan secara menyeluruh, tak hanya fisik tapi juga mental

Persiapan Calon Paskibraka Kota Yogyakarta dilakukan secara bertahap. Kepala Bidang Kesatuan Bangsa dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Yogyakarta, Bayu Laksmono, menyebut latihan tahap I berlangsung 14 Juli–1 Agustus. Selanjutnya, sebanyak 38 peserta masuk asrama mulai 4–19 Agustus di Desa Bahagia untuk mengikuti pusat pendidikan dan pelatihan.
“Mereka siap untuk menjalankan tugas. Tinggal nanti skill-nya ditajamkan, sekaligus diberikan rasa tanggung jawab, kepemimpinan, dan tekad sehingga mereka betul-betul mampu untuk menjalankan tugas,” jelas Bayu.
Selain materi baris-berbaris, peserta juga mendapatkan pendampingan psikologis, pelatihan kepemimpinan, hingga manajemen kesehatan. Progres persiapan menjelang pertengahan Agustus sudah mencapai sekitar 60 persen.
Rangkaian agenda latihan akan berlanjut dengan gladi kotor pada 14 Agustus dan gladi bersih pada 16 Agustus. Sedangkan pengukuhan Calon Paskibraka akan digelar pada 15 Agustus, sebelum akhirnya mereka bertugas mengibarkan bendera merah putih dalam upacara HUT RI ke-80 di Lapangan Balai Kota Yogyakarta.
Dengan semangat yang tak surut meski digempur panas dan tekanan, para calon paskibraka menunjukkan bahwa tugas negara bukan sekadar upacara seremonial. Mereka sedang membentuk karakter, melatih tanggung jawab, dan menjadi simbol disiplin yang menginspirasi banyak generasi muda lainnya.