Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

4 Kesalahan Cara Makan Menghambat Pembentukan Tubuh, Hindari!

ilustrasi wanita yang sedang makan (freepik.com/Drazen Zigic)
ilustrasi wanita yang sedang makan (freepik.com/Drazen Zigic)

Membangun tubuh yang lebih sehat dan bugar bukan hanya soal latihan yang konsisten, tetapi juga memenuhi kebutuhan nutrisi dengan tepat. Nutrisi memainkan peran penting dalam pemulihan otot, energi selama latihan, dan pembentukan massa otot serta pembakaran lemak. Tanpa strategi makan yang tepat, semua usaha keras selama berolahraga mungkin tidak akan menunjukkan hasil yang maksimal.

Beberapa kesalahan umum sering dilakukan secara tidak sadar, mulai dari waktu makan yang kurang tepat hingga pemilihan jenis makanan yang keliru. Memahami kesalahan ini adalah langkah awal untuk memperbaiki gaya hidup dan mengoptimalkan manfaat dari setiap sesi olahraga. Berikut adalah empat kesalahan nutrisi yang kerap menghambat progres olahraga.

1. Melewatkan makan setelah latihan

ilustrasi salad sayuran (pexels.com/Cats Coming)
ilustrasi salad sayuran (pexels.com/Cats Coming)

Banyak orang mengabaikan pentingnya makan setelah berolahraga, padahal ini adalah momen krusial untuk pemulihan otot dan pengisian kembali energi. Setelah latihan, tubuh mengalami kondisi katabolik di mana jaringan otot mulai rusak dan kadar glikogen menurun. Tanpa asupan nutrisi yang memadai, proses pemulihan bisa melambat dan bahkan memperburuk performa pada latihan berikutnya.

Mengonsumsi makanan tinggi protein dan karbohidrat kompleks dalam waktu 30 hingga 60 menit setelah latihan bisa membantu mempercepat proses pemulihan. Protein membantu memperbaiki dan membangun jaringan otot, sementara karbohidrat mengisi kembali cadangan glikogen yang digunakan selama aktivitas fisik. Melewatkan waktu makan ini tidak hanya menghambat hasil latihan, tetapi juga meningkatkan risiko cedera karena otot tidak cukup pulih.

2. Terlalu sedikit asupan protein

ilustrasi dada ayam (pexels.com/Leeloo The First)
ilustrasi dada ayam (pexels.com/Leeloo The First)

Protein merupakan fondasi utama dalam pembentukan otot dan pemulihan tubuh setelah aktivitas fisik yang intens. Asupan protein yang tidak mencukupi akan membuat tubuh kesulitan memperbaiki jaringan otot pasca latihan, sehingga progres kekuatan dan massa otot menjadi lambat. Ini sering terjadi pada orang yang menganggap bahwa protein hanya penting bagi atlet atau binaragawan.

Idealnya, kebutuhan protein harian disesuaikan dengan berat badan dan intensitas latihan. Sumber protein berkualitas tinggi seperti telur, ikan, ayam tanpa kulit, tempe, dan kacang-kacangan sebaiknya menjadi bagian dari menu harian. Menyeimbangkan jumlah dan waktu konsumsi protein sangat penting agar tubuh memiliki bahan baku yang cukup untuk membentuk otot yang lebih kuat dan efisien.

3. Terlalu bergantung pada suplemen

ilustrasi whey protein (unsplash.com/LyfeFuel)
ilustrasi whey protein (unsplash.com/LyfeFuel)

Suplemen memang bisa membantu menunjang performa, tetapi mengandalkannya sebagai sumber utama nutrisi bisa menjadi kesalahan besar. Suplemen seharusnya hanya menjadi pelengkap, bukan pengganti makanan utuh yang menyediakan vitamin, mineral, serat, dan antioksidan alami yang tidak bisa ditemukan secara lengkap dalam bentuk bubuk. Lebih baik menjadikan makanan sebagai prioritas utama dan menggunakan suplemen jika benar-benar dibutuhkan.

4. Kurang minum air

ilustrasi meminum air (pexels.com/PNW Production)
ilustrasi meminum air (pexels.com/PNW Production)

Dehidrasi sering diabaikan dalam rutinitas olahraga, padahal kekurangan cairan sangat mempengaruhi performa fisik dan mental. Ketika tubuh kehilangan banyak cairan melalui keringat, fungsi otot menurun, suhu tubuh meningkat, dan konsentrasi bisa terganggu. Ini membuat latihan menjadi kurang efektif bahkan bisa menyebabkan cedera karena tubuh bekerja di bawah kondisi optimal.

Asupan air harus dijaga sebelum, selama, dan setelah berolahraga. Air membantu melancarkan sirkulasi darah, membawa nutrisi ke sel otot, dan mempercepat proses pemulihan. Selain itu, cukup minum juga berperan dalam menjaga metabolisme tubuh tetap stabil, yang sangat penting dalam proses pembakaran lemak dan pengaturan energi.

Makan di waktu yang tepat, mencukupi kebutuhan protein, bijak menggunakan suplemen, dan menjaga hidrasi merupakan aspek fundamental yang tidak boleh diabaikan. Kombinasi antara latihan yang terarah dan pola makan yang tepat akan memberikan hasil lebih efektif.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us