Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Bukan Sekadar Main, Terapi Bermain Bantu Anak Kelola Emosi

ilustrasi terapi bermain (Unsplash/Shelby Murphy Figueroa)
ilustrasi terapi bermain (Unsplash/Shelby Murphy Figueroa)
Intinya sih...
  • Terapi bermain membantu anak mengenali dan ekspresikan emosi
  • Metode ini efektif untuk dewasa dengan pendekatan berbeda
  • Peran orang tua sangat menentukan keberhasilan terapi

Kemampuan anak dalam memahami dan mengelola emosi sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang psikologisnya. Tanpa bekal tersebut, anak rentan mengalami kesulitan dalam aspek sosial, akademik, hingga emosional di masa depan.

Salah satu pendekatan yang terbukti efektif untuk membantu anak mengenali perasaannya adalah terapi bermain. Berbeda dengan aktivitas bermain biasa, terapi ini punya struktur dan tujuan khusus untuk mendukung keseimbangan emosi anak sejak usia dini.

1. Terapi bermain bantu anak kenali dan ekspresikan emosi

ilustrasi anak memilih warna sesuai perasaannya (Unsplash/Tina Floersch)
ilustrasi anak memilih warna sesuai perasaannya (Unsplash/Tina Floersch)

Psikolog Klinis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Novia Fetri Aliza, menjelaskan bahwa terapi bermain menjadi ruang aman bagi anak untuk mengungkapkan isi hati dan pikirannya.

“Terapi bermain adalah aktivitas yang dilakukan bersama anak-anak, di mana mereka memiliki tempat untuk mengekspresikan diri secara aman dan terarah. Dalam terapi bermain, anak-anak diajak melalui berbagai jenis permainan, seperti menggambar, mewarnai, dan bermain peran. Dari permainan tersebut, anak-anak dilatih untuk mengenali dan mengelola emosinya,” jelas Novia dikutip laman resmi UMY.

Salah satu contoh praktis yang dilakukan dalam sesi terapi adalah meminta anak memilih warna sesuai perasaannya. Proses ini membantu mereka memahami emosi secara konkret.

“Misalnya, jika anak merasa marah, dia bisa memilih warna merah. Lewat proses ini, anak belajar mengenali emosinya dan kemudian dilatih mengekspresikannya dengan cara yang baik,” tambah Novia.

2. Efektif juga untuk dewasa, meski dengan pendekatan berbeda

ilustrasi terapi bermain orang dewasa (Unsplash/Aleksandra Sapozhnikova)
ilustrasi terapi bermain orang dewasa (Unsplash/Aleksandra Sapozhnikova)

Menurut Novia, metode ini juga bisa diterapkan pada orang dewasa. Bedanya, konteks permainannya disesuaikan dengan pengalaman mereka.

“Dalam praktiknya pun saya pernah mencoba terapi bermain ini kepada guru. Hasilnya tetap berdampak meski konteks permainannya berbeda. Yang membedakan adalah, pada anak-anak, terapi bermain tetap melibatkan orang tua,” tutur Novia.

Meski media dan aktivitasnya berbeda, tujuan utama terapi bermain tetap sama, yaitu melatih keterampilan mengenali dan mengekspresikan emosi secara sehat.

3. Peran orang tua sangat menentukan keberhasilan terapi

ilustrasi mendampingi anak (Unsplash/Gabe Pierce)
ilustrasi mendampingi anak (Unsplash/Gabe Pierce)

Novia menekankan bahwa pola asuh dan kondisi emosional orang tua di rumah sangat memengaruhi kemampuan anak dalam mengelola emosi. Oleh karenanya, keterlibatan orang tua tetap menjadi kunci keberhasilan dalam terapi bermain ini.

“Sebelum mendampingi anak, saya latih dulu orang tuanya agar mereka memiliki keterampilan regulasi emosi yang baik. Sebab, anak belajar pertama kali dari orang tua. Ketika orang tua mampu mengelola emosinya dengan baik, mereka akan lebih mudah membimbing anak dalam mengelola perasaannya,” katanya.

Selain mendampingi anak di rumah, orang tua juga disarankan melanjutkan kegiatan ekspresi emosi melalui aktivitas sederhana, seperti menggambar, bermain peran, atau mengajak anak berdiskusi tentang perasaan mereka sehari-hari.

“Jika keterampilan mengelola emosi ini tidak dilatih sejak dini, anak akan kesulitan di kemudian hari. Penting bagi orang tua untuk sadar bahwa pembentukan karakter emosional anak dimulai dari rumah, dan terapi bermain adalah salah satu cara efektif untuk memulainya,” pungkas Novia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us