Memahami Proses Terbentuknya Laut Jawa, Dulunya Daratan!

- Laut Jawa terletak di antara Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi.
- Sebelum terbentuknya laut Jawa, kawasan ini merupakan bagian daratan Asia yang bernama Paparan Sunda.
- Laut Jawa terbentuk berdasarkan proses transgesi akibat naiknya permukaan laut menenggelamkan daratan di sekitarnya.
Laut Jawa merupakan perairan dangkal yang terletak di antara Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi. Laut Jawa memiliki peranan penting bagi kehidupan bangsa Indonesia, di antaranya ada 3 ribu lebih spesies kehidupan laut, memiliki cadangan minyak bumi dan gas alam, serta menjadi tujuan wisata populer seperti taman nasional Kepulauan Seribu, Karimun Jawa, dan lain-lain.
Setelah mengetahui pentingnya Laut Jawa untuk bangsa Indonesia, tahukah kamu bagaimana proses terbentuknya laut tersebut? Proses terbentuknya Laut Jawa menarik untuk dipelajari, lho! Untuk lebih lengkapnya, Simak ulasan berikut ini!
1. Bagaimana kondisi kawasan laut Jawa sebelum terbentuk?

Sebelum terbentuknya laut Jawa, Kawasan ini merupakan bagian daratan Asia yang Bernama Paparan Sunda. Dikutip dari Britannica, Paparan Sunda merupakan paparan benua yang stabil, perpanjangan ke Selatan dari Asia Tenggara. Sebagian dari Paparan Sunda ditempati oleh pulau-pulau di Indonesia seperti Kalimantan, Jawa, dan Sumatera.
Lalu seperti apa kondisi Paparan Sahul pada masa itu? Adanya Paparan Sahul berdampingan dengan Zaman Es (Pleistosen) yaitu sekitar 2,6 juta tahun lalu, di mana pada zaman itu laut masih jauh lebih dangkal dibanding saat ini. Artinya, Paparan Sunda masih merupakan daratan kering yang terhubung ke Asia.
Paparan Sunda dulunya merupakan daratan subur dengan keanekaragaman ekosistem yang kaya seperti hutan hujan tropis, sungai-sungai besar, dan rawa-rawa. Paparan Sunda yang luas membentang di bagian barat itu telah menghubungkan Kepulauan Nusantara dengan Asia Tenggara, sehingga memungkinkan memungkinkan adanya laju migrasi dari utara dan sebaliknya di kala Plestosen, baik oleh Homo Erectus maupun para Homo Sapiens awal.
.2. Apa itu laut transgesi?

Laut transgesi merupakan proses pembentukan laut akibat naiknya permukaan laut, sehingga menenggelamkan daratan di sekitarnya. Terjadinya transgesi bisa diakibatkan oleh beberapa faktor seperti perubahan iklim global yang menaikkan suhu sehingga menyebabkan es di kutub mencair, selain itu dapat terjadi akibat fenomena tektonik berupa penurunan daratan.
Kedalaman laut transgesi biasanya dangkal karena terbentuk dari penenggelamanan daratan kering. Beberapa contoh laut yang terjadi akibat proses transgesi seperti Laut Jawa, Laut Arafuru, Laut Utara (North Sea) di Eropa.
3. Bagaimana proses terbentuknya Laut Jawa?

Pada akhir Zaman Es (Pleistosen) sekitar 12.000 tahun yang lalu, masuk pada awal Zaman Holosen terjadi perubahan iklim yang sangat drastis akibat pemanasan global dari suhu dingin menjadi suhu hangat. Global warming tersebut mencairkan es di belahan bumi utara menyebabkan mencairnya glestser dan es kutub yang berpengaruh terhadap naiknya volume air laut menjadi massa air laut yang besar, lalu mulai membanjiri daratan-daratan rendah di dunia, termasuk Paparan Sunda.
Secara perlahan, Paparan Sunda menjadi perairan dangkal. Penenggelaman daratan Paparan Sunda tidak terjadi dalam satu waktu, tetapi terjadi dalam tiga periode waktu yaitu sekitar 14.000, 11.000, dan 8.000 tahun yang lalu. Pada sekitar 11.000 tahun yang lalu, daratan tersebut telah benar-benar menenggelamkan area Paparan Sunda yang luas di Paparan Sunda dan Paparan Sahul dan meninggalkan konfigurasi Kepulauan Nusantara seperti saat ini.
Paparan Sunda yang tersisa saat ini yaitu Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan sebagai daratan yang terpisah. Laut Jawa memiliki kedalaman yang dangkal dengan rata-rata 40-50 meter yang mencerminkan sifatnya merupakan bekas daratan rendah. Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa Laut Jawa terbentuk berdasarkan proses transgesi.
Semoga ulasan di atas menjadi pemantik untuk meningkatkan rasa keingintahuanmu tentang asal-usul kondisi fisik negeri kita, ya. Selamat menggali pengetahuan!