Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cerita Pasutri Mahasiswa Program Doktor UNY, Lulus S3 Barengan

Kelulusan Dr. Eko Wahyunanto Prihono, M.Pd., dan Dr. Fitria Lapele, M.Pd di UNY (sps.uny.ac.id)
Kelulusan Dr. Eko Wahyunanto Prihono, M.Pd., dan Dr. Fitria Lapele, M.Pd di UNY (sps.uny.ac.id)
Intinya sih...
  • Pasangan dosen UIN A.M. Sangadji Ambon, Dr. Eko Wahyunanto Prihono dan Dr. Fitria Lapele, lulus S3 UNY di hari yang sama.
  • Fitria ujian disertasi pagi, sementara Eko siang dengan topik berbeda terkait evaluasi pendidikan.
  • Keduanya menilai biaya S3 UNY terjangkau, fasilitas memadai, dan berharap riset mereka berdampak positif bagi pendidikan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Yogyakarta, IDN Times - Pernikahan sering dianggap jadi alasan seseorang berhenti mengejar karier atau pendidikan. Mulai dari biaya hingga sulitnya membagi waktu kerap bikin pasangan kesulitan berkembang. Padahal anggapan itu gak selalu benar, dan sudah dibuktikan oleh Dr. Eko Wahyunanto Prihono, M.Pd., dan Dr. Fitria Lapele, M.Pd.

Pasangan suami istri ini baru saja lulus dari Program Doktor (S3) Penelitian dan Evaluasi Pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Gak berhenti di situ, keduanya juga aktif sebagai dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) A.M. Sangadji Ambon, lho. Penasaran dengan cerita mereka? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

1. Ujian di hari dan tempat yang sama

Potret gedung UNY (uny.ac.id)
Potret gedung UNY (uny.ac.id)

Pasangan tersebut melaksanakan ujian terbuka di Aula Lantai 3 Gedung Sugeng Mardiyono pada hari yang sama. Lebih dulu, Dr. Fitria Lapele memulai ujian pukul 07.30–09.00 WIB dengan mengangkat disertasi yang bertajuk “Pengembangan Model Evaluasi Program English for Specific Purposes pada Perguruan Tinggi”. Ia pada saat itu dalam bimbingan promotor Prof. Dr. Aman, M.Pd. dan co-promotor Prof. Nur Hidayanto Pancoro Setyo Putro, Ph.D., dan tim penguji yang terdiri dari Prof. Dr. Siswantoyo, M.Kes., AIFO. (ketua), Dr. Sukarno, M.Hum. (sekretaris), Dr. Hj. Siti Jumaeda, M.Pd.I. dari UIN A.M. Sangadji Ambon, dan Prof. Dr. Margana, M.Hum., M.A.

Sementara, Dr. Eko Wahyunanto Prihono mempresentasikan disertasinya pada sesi siang pukul 13.00-15.00 WIB. Disertasinya sendiri berjudul “Evaluasi Mutu Pendidikan: Model Analisis Penentuan Kualitas Pengukuran Konstruk, Komponen Utama, dan Klasterisasi Berdasarkan Hasil Akreditasi Sekolah/Madrasah di Provinsi Maluku.” Ujian dipimpin oleh Prof. Dr. Siswantoyo, M.Kes., AIFO. (ketua), Prof. Dr. Edi Istiyono, M.Si. (sekretaris), dengan promotor Prof. Dr. Sudji Munadi, M.Pd. dan co-promotor Dr. Haryanto, M.Pd., M.T., serta penguji eksternal Dr. Abidin Wakano, M.Ag. dari UIN A.M. Sangadji Ambon dan Prof. Dr. Emy Budiastuti, M.Pd.

2. Biaya terjangkau dan sarana prasarana lengkap, mempermudah kelulusan

Kelulusan Dr. Eko Wahyunanto Prihono, M.Pd., dan Dr. Fitria Lapele, M.Pd di UNY (sps.uny.ac.id)
Kelulusan Dr. Eko Wahyunanto Prihono, M.Pd., dan Dr. Fitria Lapele, M.Pd di UNY (sps.uny.ac.id)

Dalam wawancara yang diunggah akun resmi Instagram Sekolah Pascasarjana UNY, Dr. Fitri mengaku mendapat pengalaman luar biasa. Ia yang memiliki pengetahuan dasar di bidang humaniora dan berkuliah di PSP tak merasa ketakutan karena dosen yang membimbing selalu mengarahkannya dengan baik.

"Begitu juga kekeluargaan dengan teman-teman juga saling membantu dan memahami materi yang menurut saya rumit, yang akhirnya saya bisa mempelajarinya dengan baik," ujarnya. Dr. Fitri juga menggarisbawahi biaya kuliah S3 di UNY yang menurutnya terjangkau.

Senada, Dr. Eko mengatakan menuntut ilmu di UNY cukup berkualitas. Serta, ditambah dengan sarana dan prasarana yang memadai, membuatnya lulus cepat. Pelayanan ramah dari pihak staf pun menjadi salah satu nilai tambah.

3. Diharapkan kontribusi riset keduanya berdampak positif

Potret gedung UNY (uny.ac.id)
Potret gedung UNY (uny.ac.id)

Pelaksanaan ujian terbuka ini menegaskan kembali komitmen UNY terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan standar pendidikan tinggi. Diharapkan bahwa kontribusi riset yang telah mereka berikan diharapkan mampu menciptakan perubahan positif dalam dunia pendidikan, khususnya dalam kerangka kerja evaluasi dan pengembangan program.

Dan, kelulusan bersama sepasang suami istri ini turut menjadi bukti kalau pernikahan sejatinya bukan penghalang, melainkan harus jadi dukungan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Setuju?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us

Latest Life Jogja

See More

5 Rekomendasi Tempat Perawatan Wajah Rp100 Ribuan di Jogja

29 Sep 2025, 19:27 WIBLife