Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Area Tubuh Kucing yang Sebaiknya Tidak Kamu Cium, Awas Penyakit!

ilustrasi anak kucing (pexels.com/marjorie)
Intinya sih...
  • Mulut kucing mengandung bakteri seperti Pasteurella multocida dan Capnocytophaga yang berpotensi menyebabkan infeksi pada manusia.
  • Telinga kucing sering menjadi tempat berkembang biak bagi tungau telinga dan dapat mengandung kotoran, bakteri, dan jamur yang sulit terlihat oleh mata.
  • Kaki kucing adalah salah satu bagian tubuh yang paling sering terpapar kotoran dan bisa meningkatkan risiko terkena bakteri atau parasit jika dicium.

Kucing merupakan hewan peliharaan yang menggemaskan dan sering menjadi teman akrab di rumah. Tingkah laku lucu dan bulunya yang lembut membuat banyak orang gemas hingga ingin memeluk dan mencium kucing mereka. Namun, tahukah kamu bahwa tidak semua bagian tubuh kucing aman untuk dicium?

Ada beberapa area di tubuh kucing yang berpotensi menyimpan bakteri, virus, atau parasit yang bisa menimbulkan masalah kesehatan bagi manusia. Berikut adalah lima area tubuh kucing yang sebaiknya tidak kamu cium agar terhindar dari penyakit yang dilansir dari Catster.com.

1. Mulut kucing

ilustrasi anak kucing (pexels.com/marjorie)

Sebagian orang mungkin berpikir bahwa mencium mulut kucing adalah tanda kasih sayang. Namun, mulut kucing sebenarnya adalah salah satu area paling kotor di tubuhnya. Mulut kucing mengandung berbagai bakteri seperti Pasteurella multocida dan Capnocytophaga yang bisa menyebabkan infeksi pada manusia.

Selain itu, kucing memiliki kebiasaan menjilati bulu atau benda di sekitarnya yang mungkin terkontaminasi kotoran. Hal ini membuat mulut mereka berpotensi menjadi sarang kuman. Jika kamu mencium mulut kucing, risiko terkena penyakit seperti cat-scratch disease atau infeksi bakteri lainnya bisa meningkat. Oleh karena itu, hindari mencium mulut kucing, meskipun mereka terlihat sehat.

 

2. Telinga kucing

ilustrasi kucing (pexels.com/pixabay)

Telinga kucing juga merupakan area yang sebaiknya tidak dicium. Telinga kucing sering menjadi tempat berkembang biak bagi tungau telinga (ear mites), yang dapat menyebabkan infeksi telinga pada kucing. Tungau telinga ini tidak hanya berbahaya bagi kucing, tetapi juga bisa menular ke manusia dan menyebabkan rasa gatal serta iritasi di kulit.

Selain tungau, telinga kucing juga bisa mengandung kotoran, bakteri, dan jamur yang sulit terlihat oleh mata. Jika kamu mencium area ini, ada kemungkinan kuman dari telinga kucing berpindah ke tubuhmu, terutama jika kamu memiliki luka terbuka di sekitar hidung atau mulut. Untuk menjaga kebersihan kucing, pastikan kamu rutin membersihkan telinganya dengan cara yang benar dan aman.

3. Kaki kucing

ilustrasi kucing (pexels.com/pixabay)

Kaki kucing terlihat mungil dan lucu, tetapi jangan tertipu oleh penampilannya. Kaki kucing adalah salah satu bagian tubuh yang paling sering terpapar kotoran. Kucing menggunakan kakinya untuk berjalan, mencakar, dan menjelajahi berbagai permukaan, termasuk tempat-tempat yang mungkin tidak higienis, seperti lantai, tempat sampah, atau tanah.

Kucing juga menggunakan kaki mereka untuk membersihkan tubuhnya, termasuk area yang kotor seperti anus. Karena itu, mencium kaki kucing bisa meningkatkan risiko terkena bakteri atau parasit yang mungkin menempel di sana.

4. Bulu di dekat anus

ilustrasi kucing (pexels.com/pixabay)

Bagian bulu di sekitar anus kucing juga sebaiknya dihindari. Kucing mungkin terlihat bersih, tetapi area sekitar anus mereka sering terpapar kotoran. Meskipun kucing memiliki kebiasaan menjilati tubuhnya untuk membersihkan diri, tidak semua bakteri dan kuman di sekitar anus bisa hilang sepenuhnya.

Area ini berpotensi menyimpan bakteri Escherichia coli (E. coli), parasit seperti cacing, atau virus yang bisa menyebabkan infeksi pencernaan pada manusia. Jika kamu tanpa sengaja mencium area ini atau memegang bulu di dekat anus kucing tanpa mencuci tangan, risiko terpapar penyakit seperti diare, cacingan, atau infeksi saluran pencernaan bisa meningkat.

 

5. Perut kucing

ilustrasi kucing (pexels.com/pixabay)

Perut kucing mungkin terlihat menggemaskan dan mengundang untuk dielus atau dicium. Namun, mencium perut kucing juga sebaiknya dihindari. Kucing sering menjilati area perutnya untuk membersihkan diri, dan ini membuat bulu di sekitar perut berisiko mengandung bakteri dan kuman dari air liurnya.

Beberapa kucing juga tidak suka disentuh atau dicium di perut karena menganggapnya sebagai area sensitif. Jika kucing merasa terganggu, mereka bisa menggigit atau mencakar sebagai bentuk pertahanan diri.

Mencintai kucing adalah hal yang wajar, tetapi tetap perlu berhati-hati dalam menunjukkan kasih sayang kepada mereka. Menghindari mencium lima area tubuh kucing yang berisiko – mulut, telinga, kaki, bulu di dekat anus, dan perut – adalah langkah penting untuk menjaga kesehatanmu dan kucingmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us