5 Cara Memastikan Posisi yang Ditawarkan di Kantor Sesuai Ekspektasi

- Cermati deskripsi pekerjaan secara mendalam, termasuk target harian dan jenis proyek yang akan ditangani.
- Tanyakan tentang struktur tim dan alur koordinasi untuk memastikan kelancaran kerja.
- Minta contoh proyek nyata yang pernah ditangani posisi tersebut untuk menilai kesesuaian.
Menerima tawaran kerja memang terasa menyenangkan, apalagi setelah melewati proses seleksi yang cukup panjang. Namun, euforia itu kadang bisa menutupi hal-hal krusial yang justru perlu diperhatikan sebelum benar-benar memulai hari pertama. Salah satu hal terpenting adalah memastikan posisi yang ditawarkan benar-benar sesuai dengan ekspektasi. Jangan sampai baru beberapa minggu bekerja, justru mulai muncul rasa kecewa atau merasa salah memilih jalur karier.
Ekspektasi yang gak sesuai dengan kenyataan bisa berdampak besar pada produktivitas dan kepuasan kerja. Sebelum terlanjur masuk terlalu jauh ke lingkungan yang mungkin gak cocok, ada baiknya melakukan langkah-langkah preventif untuk memastikan bahwa posisi tersebut memang sesuai dengan keinginan dan nilai pribadi. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan agar lebih yakin sebelum menerima tawaran kerja.
1. Cermati deskripsi pekerjaan secara mendalam

Sebelum memberikan keputusan akhir, penting untuk membaca ulang deskripsi pekerjaan yang diberikan oleh pihak perusahaan. Jangan hanya membaca sekilas atau berasumsi bahwa posisi tersebut sama dengan posisi serupa di perusahaan lain. Setiap perusahaan punya ekspektasi dan struktur tugas yang berbeda, jadi pemahaman detail tentang tanggung jawab sangat menentukan.
Perhatikan juga poin-poin spesifik dalam deskripsi pekerjaan seperti target harian, siapa atasan langsungnya, serta jenis proyek yang akan ditangani. Kalau ada istilah atau tanggung jawab yang terdengar asing, sebaiknya langsung ditanyakan pada HR atau perekrut saat sesi wawancara. Jangan mengabaikan detail kecil karena itu bisa menjadi perbedaan besar di hari-hari kerja ke depan.
2. Tanyakan tentang struktur tim dan alur koordinasi

Struktur tim yang jelas akan memengaruhi kelancaran dalam bekerja, terutama untuk posisi yang berkaitan erat dengan kolaborasi lintas divisi. Tanyakan siapa saja yang akan berada satu tim, seperti apa koordinasi hariannya, dan bagaimana alur pelaporan dilakukan. Kalau struktur timnya terlalu rumit atau kurang terorganisasi, hal itu bisa menjadi tantangan tersendiri saat menjalani peran tersebut.
Selain itu, penting juga memahami seberapa terbuka komunikasi antar anggota tim. Apakah perusahaan mendorong diskusi dua arah atau lebih ke arah instruksi satu arah dari atasan. Informasi ini akan membantu mengetahui apakah gaya kerja yang ditawarkan cocok dengan pola kerja yang selama ini dijalani atau tidak.
3. Minta contoh proyek nyata yang pernah ditangani posisi tersebut

Salah satu cara paling konkret untuk menilai kesesuaian posisi adalah dengan meminta contoh proyek nyata yang pernah ditangani oleh karyawan sebelumnya di posisi itu. Dari situ bisa terlihat sejauh mana kompleksitas pekerjaan, jenis keterampilan yang dibutuhkan, dan bagaimana hasil kerjanya diukur oleh perusahaan.
Informasi semacam ini gak hanya memberi gambaran teknis, tapi juga membantu memahami harapan perusahaan terhadap posisi tersebut. Kalau proyeknya terasa terlalu jauh dari kemampuan atau bahkan gak sesuai dengan minat, maka bisa jadi posisi ini memang kurang ideal. Sebaliknya, jika proyek-proyeknya justru memicu antusiasme, itu pertanda posisi tersebut layak dipertimbangkan.
4. Evaluasi ekspektasi gaji dan tunjangan dengan beban kerja

Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah terlalu fokus pada nominal gaji tanpa menimbang sepadan atau tidaknya dengan beban kerja yang ditawarkan. Pastikan bahwa kompensasi yang diberikan sesuai dengan tanggung jawab dan target yang harus dicapai dalam posisi itu. Kalau beban kerjanya tinggi tapi fasilitasnya minim, ini bisa menjadi pertimbangan serius sebelum menandatangani kontrak.
Selain gaji, cek juga jenis tunjangan dan benefit lainnya seperti cuti, BPJS, fleksibilitas jam kerja, atau program pengembangan diri. Tunjangan ini sering kali diabaikan, padahal bisa sangat berpengaruh terhadap kenyamanan kerja dalam jangka panjang. Perusahaan yang memperhatikan kesejahteraan karyawan biasanya lebih layak untuk dipilih.
5. Gali budaya kerja dan nilai yang dianut perusahaan

Terakhir, penting untuk memahami budaya kerja yang berlaku di perusahaan. Meskipun posisi terlihat menjanjikan dari luar, kalau budaya kerjanya gak sejalan dengan nilai pribadi, maka akan sulit bertahan dalam jangka panjang. Misalnya, jika seseorang lebih menyukai lingkungan kerja yang dinamis tapi perusahaannya terlalu birokratis, maka bisa menimbulkan frustrasi.
Coba gali informasi dari karyawan yang sudah bekerja di sana atau lewat ulasan di platform karier profesional. Cari tahu apakah perusahaan menghargai inisiatif, terbuka pada ide baru, atau malah sangat hierarkis dan konservatif. Posisi yang sesuai secara teknis tetap bisa terasa salah jika budaya kerja dan nilai-nilai intinya gak cocok dengan kepribadian.
Sebelum menerima tawaran kerja, penting untuk berhenti sejenak dan menimbang dengan jernih apakah posisi yang ditawarkan memang cocok dalam segala aspek. Jangan terburu-buru hanya karena tekanan waktu atau rasa tidak enak menolak tawaran. Lebih baik mempertimbangkan matang sejak awal daripada menyesal saat sudah masuk ke dalam sistem kerja yang tidak sesuai harapan.
Posisi yang ideal bukan hanya soal jabatan dan gaji, tapi juga seberapa baik peran tersebut bisa mendukung pertumbuhan diri dalam jangka panjang. Semakin banyak informasi yang dikumpulkan sebelum memutuskan, semakin kecil kemungkinan salah langkah dalam karier.