2. Perilaku yang biasanya lembut jadi lebih agresif

cats.lovetoknow.com

Apakah perilaku kucing yang biasanya lembut tiba-tiba menjadi agresif bahkan menyerang? Jika iya, bisa jadi dia lagi gak happy. Kita bisa melihat sikap agresifnya dari frekuensi kucing mendesis, menampar, bahkan mencakar. Kalau sudah memperlihatkan beberapa hal tersebut, sebaiknya menjauh beberapa saat agar terhindar dari cakaran atau gigitan yang bisa membuat kita terluka. 

Kalau sikap agresifnya berjalan lama, mungkin saja kucing sedang memperlihatkan ada yang salah dengan tubuhnya. Menurut studi yang dilakukan oleh Cornell University’s College of Veterinary Medicine, Amerika Serikat terdapat beberapa masalah kesehatan yang membuat kucing jadi agresif seperti penyakit gigi, hipertiroidisme, osteoarthritis, dan masalah sistem saraf. 

Solusi: segeralah berkonsultasi dengan dokter hewan jika sikap agresif kucing berjalan lama. Setelah itu perhatikan juga makanan apa yang dikonsumsinya, lingkungan, atau hal-hal asing di sekitarnya yang berpotensi membuatnya marah. 

Baca Juga: Kucing 101: Ciri-ciri Kucing Dehidrasi yang Harus Kamu Perhatikan

3. Menghindar dan bersembunyi

clenthillsvets.co.uk

Harus diakui kalau kucing termasuk hewan yang suka bersembunyi dan membuat pemiliknya pusing mencarinya. Namun pada akhirnya, dia akan keluar dari persembunyian ketika lapar atau ingin dipeluk. 

Tapi kucing yang tidak bahagia cenderung bersembunyi bahkan lebih memilih untuk menyendiri. Ada dia hal yang membuatnya bersembunyi, yakni ketakutan atau dia merasa sakit dan tidak ingin merepotkan pemiliknya. 

Ingat ya, kucing adalah hewan yang suka disayangi. Jadi di saat dia menjauh dari orang yang menyayanginya, sudah bisa dipastikan ada yang tidak beres dengannya. 

Solusi: coba periksa lingkungan di sekitarnya, perhatikan apa yang membuat kucing takut. Sebagai pemilik juga perlu memerhatikan perilaku kita padanya, karena bisa saja apa yang dilakukan kita justru membuatnya tidak nyaman. Ini sesuai dengan penuturan John Bradshaw, seorang antrozoolog yang diwawancarai oleh Guardian yang terlampir dalam laman I Heart Cats. 

"Jika pemilik kucing bisa memahami hewan peliharaannya dengan lebih baik, kucing akan mengenali tuntutan yang diberikan kepada mereka."

4. Gromming yang terlalu sedikit atau terlalu banyak

pixabay.com/ TeamK

Kucing memang dikenal sangat mencintai kebersihan, ini terlihat dari hobinya menjilati bulunya. Kalau hal 'penting' seperti ini saja malas dilakukannya, bisa jadi kucing sedang depresi atau sakit. Sesuai laman Vest West Animal Hospitals, kucing rela menghabiskan waktunya 30 persen setiap harinya hanya untuk melakukan grooming atau merawat dirinya.

Namun jika berlebihan dalam menjilati tubuhnya, bulu kucing bisa mengalami kebotakan hingga iritasi kulit dan ini merupakan pertanda tidak baik. 

Solusi: Cobalah periksa kesehatan si Meng, jika dokter hewan tidak menemukan penyebab dari keanehan dengan hobinya ini, kemungkinan kucing mengalami psychogenic alopecia, yaitu gangguan psikologis kompulsif yang disebabkan oleh stres atau ketakutan. 

5. Tiba-tiba terlalu memilih makanan

miaustore.com

Kucing sangat suka makan. Jadi kalau tiba-tiba dia jadi picky dalam memilih makanan, mungkin dia bosan. Sama seperti manusia yang jenuh dengan menu makanan itu-itu saja, kucing pun bisa bosan kalau terlalu lama mengonsumsi merek makanan yang sama. 

Solusi: berikanlah menu makanan yang bervariasi padanya seperti memberikan menu makanan basah dan makanan kering secara bergantian. 

Itulah beberapa tanda umum kucing sedang tidak senang atau bad mood. Gak ada salahnya memberikan waktu me time padanya dan sediakanlah tempat bermain untuk menghibur dirinya sendiri. 

Baca Juga: 10 Potret Kelakuan Kucing yang Sukses Bikin Gregetan, Gemas!