Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Tips Bikin Roti Sobek yang Empuk dan Berserat, Hindari Overproofing

Roti sobek (instagram.com/dylaine_chen)

Bikin roti sobek, donat dan roti lainnya yang memerlukan proofing memang terbilang gampang-gampang susah, terutama bagi pemula. Karena bila salah waktu atau pencampuran bahannya dapat membuat tekstur roti menjadi bantat. Namun bila sudah banyak mencoba dan latihan, maka hasilnya gak akan mengecewakan.

Jadi, buat kamu gak perlu takut untuk mencoba membuatnya, ya. Perhatikan saja beberapa tips ini supaya roti sobekmu empuk dan enak!

1. Masukkan margarin dan garam di akhir pembuatan roti

Mentega (pexels.com/id-id/@ron-lach/)

Seperti membuat roti lainnya, garam tidak boleh dicampurkan pada ragi karena akan membuat ragi tidak aktif. Makanya, garam harus dimasukkan paling akhir.

Begitu juga dengan margarin sebaiknya dicampurkan saat adonan sudah diuleni kalis dan mengembang. Karena bila dicampurkan semuanya jadi satu bersamaan yaitu tepung, gula, ragi, garam dan mentega, adonan akan gagal mengembang dan hasilnya bantat. Gak mau kan? 

2. Tambah waktu fermentasi/proofing secukupnya

Penambahan waktu fermentasi (unsplash.com/@hudsoncrafted)

Fermentasi roti tidak dapat disamakan satu sama lain karena proses ini dipengaruhi suhu ruangan juga. Semakin  dingin ruangan, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan, begitu sebaliknya. Sehingga tak heran bila roti terlihat kurang mengembang apabila waktu yang digunakan untuk fermentasi kurang. Kamu bisa menambah waktu 5-10 menit lagi agar roti mengembang sempurna sebelum dipanggang.

Namun jangan sampai terlalu lama mem-proofing atau resting karena juga dapat membuat roti keras. Saat membuat roti sobek dibutuhkan setidaknya 3 kali proses proofing. 

3. Gunakan campuran tepung protein sedang dan tinggi

Mendiamkan adonan (unsplash.com/@tijana94)

Agar hasilnya empuk, roti sobek dibuat dengan cara mencampurkan tepung berprotein tinggi dan sedang, lho. Alasannya karena tepung yang berprotein tinggi cenderung memiliki gluten yang banyak, sehingga saat terlalu banyak diuleni akan membuat roti jadi keras. Nah, jangan lupa tutupi adonan dengan kain/plastic wrap saat proofing atau resting, agar permukaan atas adonan tidak kering dan ragi bekerja maksimal. 

4. Uleni sampai kalis elastis

Mengempiskan adonan (unsplash.com/@kiboka)

untuk mendapatkan roti yang empuk adonan harus benar- benar kalis. Kalis yang dimaksud, harus elastis jadi permukaan adonannya tidak mudah putus saat ditarik atau disebut windowpane.

Sehingga kamu perlu mengempiskan dan menguleninya berulang kali untuk mendapatkan hasil roti empuk serta memiliki permukaan yang halus. 

5. Beri jarak adonan saat akan dipanggang

Memberi ruang pada roti (unsplash.com/@poiikreangkraisak)

Beri jarak saat meletakkan adonan roti pada loyang. Agar adonan memiliki ruang untuk mengembang. Hindari adonan melekat pada sisi loyang, karena bentuknya akan melebar atau tidak bagus. Saat memanggang berikan jarak 2-3 cm kanan kiri roti agar dapat mengembang dengan baik. 

Proses proofing sangat penting dalam pembuatan roti sobek atau roti beragi. Namun kamu juga gak boleh sampai berlebihan, perhatikan tekstur roti dan ukurannya. Bila dirasa cukup langsung panggang saja. Selamat mencoba! 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Natasha Wiyanti
EditorNatasha Wiyanti
Follow Us