Sapi di Pesisir Selatan Bantul Berubah Jadi Udang

Peternak sapi lebih tertarik budidaya udang vaname

Bantul, IDN Times -‎Kelompok Usaha Bersama (KUB) Pandan Mulyo di Padukuhan Ngentak, Kalurahan Poncosari, Kapanewon Srandakan, Kabupaten Bantul dulunya memiliki peternakan sapi terbesar di Bantul. Sapi yang dimiliki mencapai 600 ekor yang dipelihara oleh 160 anggota KUB.

Namun, kini populasinya turun drastis hingga 50 persen karena peternak memilih beralih membudidayakan udang.

Baca Juga: Kawanan Monyet Satroni Permukiman Warga di Bantul

1. Sapi dijual untuk usaha tambak udang

Sapi di Pesisir Selatan Bantul Berubah Jadi UdangIlustrasi tambak udang vaname di pesisir selatan Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Ketua KUB Pandan Mulyo, Jumadi, mengatakan populasi sapi menurun drastis karena anggota KUB Pandan Mulyo tergiur usaha tambak udang vaname yang hasilnya jauh lebih menjanjikan. Sapi-sapi pun dijual untuk tambahan modal usaha tambak udang di kawasan pesisir Pantai Pandansimo.

"Modal untuk usaha tambak udang itu sangat besar dan untuk menutup usaha tersebut harus menjual sapi sehingga populasinya turun drastis. Itu terjadi tiga tahun yang lalu," katanya disela-sela acara penyerahan bantuan alat pemotong rumput oleh Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, Senin (6/9/2021).

Selain itu, dia juga mengatakan banyak anggotanya yang beralih mengurus tambak sehingga tak sempat lagi mengurus sapi di kandang kelompok.

"Ya otomatis kandang sapi tak ada lagi sapinya karena pemilik mengurusi tambak udangnya," ujarnya.

2. Tambak merugi, peternak kembali ke sapi

Sapi di Pesisir Selatan Bantul Berubah Jadi UdangIlustrasi ternak sapi di kandang kelompok.(IDN Times/Daruwaskita)

Namun, kata Jumadi, upaya mendapatkan hasil yang lebih besar ternyata tak sesuai harapan. Pada tahun ketiga, panen udang merugi. Para peternak akhirnya tidak lagi melanjutkan usaha tambak dan kembali menekuni ternak sapi.

"Kalau saat ini populasi sapi di kandang Kelompok baru mencapai 296 ekor dan pada hari raya Idul Adha kemarin sempat laku terjual 70 ekor," ujarnya.

Ia mengatakan, sejak Idul Adha peternak belum membeli bibit lagi karena harga anakan sapi masih tinggi. Mereka memilih menunggu ketika harga anakan sapi lebih murah.

"Dari 120 kandang itu saat banyak yang kosong karena pemilik kandang belum membeli anakan sapi untuk dibesarkan karena faktor harga," ungkapnya.

3. Populasi sapi terbanyak di Bantul kini ada di Imogiri dan Pleret‎

Sapi di Pesisir Selatan Bantul Berubah Jadi UdangKabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, DPPKP Bantul, Joko Waluyo.(IDN Times/Daruwaskita)

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kabupaten Bantul, Joko Waluyo, mengatakan populasi sapi di Bantul saat ini mencapai 68 ribu ekor dan 80 persennya merupakan indukan.

"Paling banyak populasi sapi di Bantul ada di Kepanewon Imogiri dan Pleret. Namun untuk Pleret populasinya fluktuatif karena banyak sapi pejantan yang disembelih. Di Pleret itu kan banyak tukang jagal," ujarnya.

Untuk KUB Pandan Mulyo sendiri diakuinya pernah menjadi kelompok kandang sapi terbesar di Bantul dengan populasi lebih 600 ekor. Namun, angkanya terus menyusut karena ada yang beralih menjadi pengusaha tambak udang yang beberapa tahun lalu sempat booming karena sangat menjanjikan harganya.

"Ya karena fokus ke tambak udang dan butuh modal banyak akhirnya sapi ikut dijual untuk tambahan modal," ungkapnya.

"Nah sekarang mereka kembali menggeluti ternak sapi lagi karena tambak udang sudah tak lagi menjanjikan bahkan banyak yang rugi banyak," katanya lagi.‎

Baca Juga: Petani Cabai di Bantul Uji Coba Tanam di Luar Musim

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya