Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sejarah Masangin, Mitos Beringin Kembar di Alun-Alun Kidul Jogja

Sejarah Masangin, Mitos Beringin Kembar di Alun-Alun Kidul Jogja
suasana malam hari di alun-alun kidul (visitingjogja.jogjaprov.go.id)
Intinya sih...
  • Beringin kembar sakral yang melambangkan keseimbangan dan perlindungan di Alun-Alun Kidul Jogja.
  • Mitos Masangin terjadi di malam hari dengan permainan seru dan momen indah, menarik banyak pengunjung.
  • Sejarah Masangin berasal dari tradisi topo bisu pada malam 1 Suro, ritual sakral untuk mendapatkan berkah dan perlindungan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Masangin mungkin sudah tidak asing lagi bagi siapa pun yang pernah berkunjung ke Alun-Alun Kidul Yogyakarta. Tradisi unik ini selalu menarik perhatian, baik bagi warga lokal maupun wisatawan yang penasaran ingin mencoba peruntungannya.

Permainannya sederhana: berjalan lurus melewati dua pohon beringin besar dengan mata tertutup. Kedengarannya mudah, tapi nyatanya banyak yang justru tersesat dan melenceng ke samping.

Di balik keseruannya, Masangin ternyata menyimpan sejarah dan makna mendalam bagi masyarakat Jogja. Penasaran seperti apa kisah di balik tradisi ini? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

1. Beringin kembar sakral yang penuh makna

Suasana pengunjung saat mencoba Masangin di Alkid (23/09/24). (IDN Times/Wachidah Nur)
Suasana pengunjung saat mencoba Masangin di Alkid (23/09/24). (IDN Times/Wachidah Nur)

Keraton Jogja memiliki dua alun-alun, alun-alun Utara dan Kidul. Nah, di alun-alun kidul inilah yang menarik karena terdapat dua pohon beringin kembar yang konon sakral. Keberadaannya dipercaya melambangkan keseimbangan serta perlindungan.

Mitos Masangin ternyata sudah ada dari zaman dulu dan terus berkembang sampai sekarang hingga menjadi daya tarik wisatawan yang datang ke Alkid.

2. Mitos Masangin yang bikin penasaran

sekumpulan orang di alun-alun (visitingjogja.jogjaprov.go.id)
sekumpulan orang di alun-alun (visitingjogja.jogjaprov.go.id)

Mitos ini terjadi di alun-alun kidul, dari arah Keraton Jogja berjalanlah ke selatan, nanti melewati Plengkung Gading, sebuah pintu masuk ke Alkid dengan gerbang besar. Berkunjunglah pada malam hari, karena suasananya semakin seru ramai pengunjung, sebab momennya sangat indah dengan lampu warna-warni yang sudah menyala. Ada permainan seru, becak hias berlampu, juga jajanan kuliner yang lezat.

Masangin bisa kamu coba di sini, dengan berjalan lurus melewati kedua pohon beringin besar, namun dengan mata yang tertutup. Katanya, bagi yang bisa melewatinya maka segala keinginannya akan terkabul. Meski, terdengar gampang tapi banyak yang melenceng ke kanan atau kiri sebelum sampai di tengah.

Menariknya, walau gagal berkali-kali tetapi banyak yang penasaran mencoba lagi tiap kali mampir ke Alkid. Masangin selalu menarik siapa pun yang datang dan berlibur ke Jogja.

3. Sejarah Masangin, awalnya dari suatu tradisi

Tapa bisu mubeng beteng sebelum masa pandemik. (Dok. Kraton Yogyakarta)
Tapa bisu mubeng beteng sebelum masa pandemik. (Dok. Kraton Yogyakarta)

Dilansir laman visitingjogja.jogjaprov.go.id, tidak muncul begitu saja, Masangin asal-usulnya ternyata dari tradisi topo bisu, yaitu ritual rutin Jogja dalam suasana hening yang dilakukan setiap malam 1 Suro. Malam ini diyakini sakral bagi masyarakat Jawa.

Pada malam hari, para abdi dalem dan prajurit Keraton Jogja berjalan kaki mengelilingi benteng tanpa berbicara sepatah kata pun. Berpakaian adat Jawa lengkap dan berbaris rapi, berjalan dari Keraton menuju pelataran alun-alun kidul, dan melewati dua pohon beringin kembar.

Ritual ini dipercaya sebagai upaya mendapatkan berkah dan perlindungan, sekaligus untuk mengelola diri. Menariknya, di antara pohon beringin itu konon katanya terdapat jimat tolak bala yang diyakini bisa menjauhkan bahaya.

Dari sinilah, mitos Masangin mulai muncul dan berkembang. Orang-orang meyakini bahwa yang mampu melewati dua beringin dengan mata tertutup, maka keinginannya terwujud.

Kini, dari ritual sakral yang bermakna tersebut, Masangin berkembang juga menjadi aktivitas seru dan unik, bahkan telah menjadi daya tarik dalam industri pariwisata Jogja.

4. Langkah melakukan Masangin

Alun-Alun Kidul Yogyakarta, Yogyakarta (google.com/maps/Dodi Mivanto)
Alun-Alun Kidul Yogyakarta, Yogyakarta (google.com/maps/Dodi Mivanto)

Untuk melakukan Masangin itu gak ribet, kok. Cukup persiapkan kain untuk menutup mata yang nyaman digunakan. Kamu bisa membawa sendiri atau menyewa di sekitar. Berdirilah di ujung alun-alun, lalu mulai berjalan lurus menuju tengah dua pohon beringin legendaris tersebut. Kedengaran gampang, tapi tetap perlu fokus dan konsentrasi, serta ketenangan diri untuk bisa berhasil.

Suasana makin seru ketika kamu melakukannya saat malam hari, di mana Alkid ramai banget dengan pengunjung yang bercanda tawa, bergembira sambil menikmati hiburan sekitar. Setelah mencoba Masangin, kamu juga bisa kulineran, ada banyak jajanan dan makanan khas Jogja di sekitar alun-alun seperti angkringan dengan menu beragam hingga wedang ronde hangat, dan makanan tradisional lainnya.

Masangin, tak sekadar aktivitas seru-seruan tetapi juga mengandung banyak pelajaran kehidupan. Bagaimana caranya mengelola diri agar tenang dan berkonsentrasi saat melakukan suatu kegiatan. Dan, ketika mengalami kegagalan juga jadi momen refleksi agar memperbaiki diri.

Tertarik mencoba? Langsung saja datang ke alun-alun kidul Jogja!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us

Latest Travel Jogja

See More

Sejarah Masangin, Mitos Beringin Kembar di Alun-Alun Kidul Jogja

08 Okt 2025, 20:53 WIBTravel