Ramadan, Kunjungan Wisatawan di Objek Wisata Alam Dlingo Turun Drastis

Hanya Pinus Pengger yang masih ramai‎

Bantul, IDN Times - Bulan Ramadan menjadi bulan paceklik bagi pengelola objek wisata tak terkecuali objek wisata alam yang di Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Dari 11 objek wisata alam yang dikelalo oleh Koperasi Noto Wono, hampir seluruhnya lebih mengalami penurunan pengunjung lebih dari 50 persen. Hanya objek wisata Pinus Pengger yang kunjungan wisatanya masih di atas 50 persen.

1. Pinus Pengger adalah objek wisata malam hari

Ramadan, Kunjungan Wisatawan di Objek Wisata Alam Dlingo Turun DrastisIDN Times/Daruwaskita

Ketua Koperasi Noto Wono, Purwo Harsono mengatakan jumlah wisatawan Pinus Pengger  terbilang tinggi karena objek wisata tersebut sengaja ditujukan untuk wisata malam hari dengan berbagai spot cantik berlatar belakang lampu kota Yogyakarta yang sangat instagrammable.

"Di Bukit Pengger ada 11 spot untuk berfoto dengan latar belakang lampu-lampu di Kota Yogyakarta sehingga sangat indah untuk diabadikan dan tentunya instagrammable," ujarnya, Sabtu (18/5).

2. Bulan Ramadan, kunjungan sekitar 5000 orang‎ per pekan

Ramadan, Kunjungan Wisatawan di Objek Wisata Alam Dlingo Turun DrastisIDN Times/Daruwaskita

Ipung, panggilan akrab Purwo Harsono, mengatakan dalam waktu sepekan rata-rata kunjungan wisatawan mencapai 8 ribu hingga 9 ribu wisatawan. Sementara saat bulan Ramadan seperti saat ini, kunjungan wisatawan berada dalam kisaran 5 ribu wisatawan.

"Ya memang turun namun terbilang masih cukup ramai dibandingkan objek wisata alam lainnya di Dlingo," ungkapnya.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Proses Pelebaran Jalan Imogiri-Dlingo Terus Dikebut

3. Selain Pinus Pengger, jumlah pengunjung objek wisata lainnya turun drastis

Ramadan, Kunjungan Wisatawan di Objek Wisata Alam Dlingo Turun DrastisIDN Times/Daruwaskita

Menurut Ipung, objek wisata lain seperti Hutan Pinus Sari, Hutan Pinus Asri, Bukit Becici, Seribu Bantu merupakan objek wisata yang cukup indah di kala pagi hari atau siang hari, namun ketika malam justru sangat sepi.

"Saat Ramadan jika siang hari orang pada puasa sehingga jarang berwisata. Jika pun ada hanya sore hari jelang berbuka dan jumlahnya terbatas," ujarnya.

4. Hasil foto di Pinus Pengger lebih indah saat malam hari

Ramadan, Kunjungan Wisatawan di Objek Wisata Alam Dlingo Turun DrastisIDN Times/Daruwaskita

Salah satu pengawas objek Wisata Pinus Pengger, Sumar, mengatakan untuk berkunjung ke objek wisata Bukit Pengger hanya dikenakan biaya Rp3000, sudah termasuk asuransi.

"Pinus Pengger kita buka jam 07.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB dan pukul 24.00 WIB harus steril dari wisatawan," katanya.

Pinus Pengger sebagai obyek wisata malam dipastikan ramai setiap malam hari dibandingkan siang hari.

"Kalau ingin hasil fotonya bagus dari spot-spot berfoto yang disiapkan oleh pengelola maka harus datang malam hari," ungkapnya.‎

Baca Juga: [LINIMASA] Fakta dan Data Arus Mudik Lebaran 2019

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya