Robot Pintar Pengukur Kemiringan Permukaan Permudah Proyek Konstruksi

Robot pintar ini dikembangkan oleh mahasiswa UGM, lho!

Sleman, IDN Times - Untuk mempersingkat waktu pekerjaan pengecekan kerataan lantai keramik dalam proyek konstruksi sekelompok mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menciptakan robot pintar pemindai dan pengukur kemiringan permukaan lantai. Robot yang dikembangkan dengan teknologi sensor inersia dan mechanum-driven wheel ini, mampu bergerak secara 3-DOF Degree of Freedom.

“Jika Smart Leveling digunakan dalam setiap proyek konstruksi terutama bangunan gedung akan menghemat biaya yang akan dikeluarkan oleh pemilik proyek. Selain itu, juga dapat meminimalkan terjadinya kerugian dalam pelaksanaan proyek,” ungkap Rashad Aryaputra, Ketua Tim pada Senin (30/8/2021).

Baca Juga: RISBA, Desain Rumah Instan Tahan Gempa Karya Dosen UGM

1. Menjawab tantangan dalam sektor pembangunan infrastruktur

Robot Pintar Pengukur Kemiringan Permukaan Permudah Proyek KonstruksiIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Di dalam pembuatan robot ini, Naufal dibantu beberapa rekannya, yakni Aditya Putra Yudhananta dari Prodi Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol, Catur Wardana dari Prodi Teknologi Rekayasa Mesin, Ciptaningtyas Vindy Prabawati dari Prodi Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil, dan Aisyah Adiningsih dari Prodi Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil.

Naufal menjelaskan, robot besutannya ini dapat menjawab tantangan dalam sektor pembangunan infrastruktur dan dunia teknik sipil yang dipadukan dengan orientasi robotika dan internet of things (IoT).

“Dalam dunia konstruksi, manajemen waktu proyek menjadi suatu hal penting. Potensi pemborosan dan kegagalan proyek akan semakin besar jika tidak dilakukan manajemen waktu,” katanya.

2. Bisa bergerak secara 3-DOF

Robot Pintar Pengukur Kemiringan Permukaan Permudah Proyek Konstruksihttps://pixabay.com/rollymaiquez

Menurut Naufal, salah satu keunikan dari produk ini adalah kemampuan untuk bergerak secara 3-DOF (Degree of Freedom) yang mampu melakukan gerak translasi maju-mundur (translasi sumbu x), geser kanan dan kiri (translasi sumbu y), serta bergerak secara diagonal yang memungkinkan kendali penuh untuk bergerak bebas untuk mendeteksi kemiringan permukaan jalan, lantai, dan bangunan lainnya.

"Dalam perancangan robot ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu mekanis, elektronis dan perancangan perangkat lunak yang akan digunakan pada perangkat," jelasnya.

3. Proses perancangan yang dilakukan

Robot Pintar Pengukur Kemiringan Permukaan Permudah Proyek KonstruksiUniversitas Gadjah Mada (Dok. Humas UGM)

Naufal menjelaskan, untuk proses desain mekanis, timnya menggunakan aplikasi Solidworks yang diikuti oleh perancangan desain elektronis dengan software Proteus dan Fusion 360. Sedangkan untuk pemrograman menggunakan arduino IDE. Lalu, selanjutnya proses perakitan dilakukan dengan pemasangan rangka utama, dan instalasi roda mechanum pada robot.

"Dilanjutkan dengan instalasi komponen elektronik dan mikrokontroler sebagai chip kendali yang diprogram dan dikendalikan lewat remote control dengan bantuan sinyal transmisi yang ditangkap oleh receiver,” jelasnya.

Naufal mengungkapkan, proses pembuatan dan perakitan robot dilakukan dengan menggunakan bahan produksi lokal dengan estimasi biaya sekitar Rp9 juta. Namun, dengan fungsi alat dan keandalan yang berstandar industri nantinya dapat membantu dunia industri sipil, pembangunan jalan raya, konstruksi jembatan, dan konstruksi bangunan.

“Setidaknya bisa memudahkan pekerjaan dan meminimalkan biaya kesalahan,” katanya.

Baca Juga: Kurangi Dampak Tumpahan Minyak, Mahasiswa UGM Teliti Potensi Mikroalga

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya