Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Tips Membeli Smartphone Bekas yang Aman, Jangan Tertipu!

Ilustrasi gawai/ponsel. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Smartphone saat ini menjadi kebutuhan, baik itu orang dewasa hingga anak-anak sekali pun. Penggunaan ponsel bukan hanya difungsikan untuk hiburan semata, namun juga untuk pekerjaan dan pembelajaran bagi banyak orang.

Gak semua orang memiliki kemampuan untuk membeli ponsel baru, sehingga smartphone bekas pun jadi pilihan. Oleh sebab itu, perhatikan beberapa tips penting berikut ini dalam membeli ponsel bekas agar aman dan gak sampai tertipu.

1. Usahakan membeli secara langsung

ilustrasi ponsel (unsplash.com/@jonaselia)

Membeli ponsel bekas memang bisa menjadi pilihan yang ekonomis, namun tidak bisa dipungkiri bahwa hal ini juga memiliki risikonya sendiri. Oleh karena itu, dibutuhkan kehati-hatian ekstra saat melakukan transaksi semacam ini. Di era digital ini, berbagai cara untuk membeli ponsel bekas telah tersedia, baik itu melalui transaksi langsung ataupun platform online.

Namun, sebaiknya jika memungkinkan, lakukan pembelian ponsel bekas secara langsung. Ini sangat penting agar kamu dapat memeriksa kondisi fisik ponsel dengan teliti sebelum melakukan transaksi. Dengan cara ini, kamu dapat menghindari potensi kerugian atau kekecewaan di kemudian hari.

2. Cek dengan santai dan tak terburu-buru

ilustrasi ponsel (unsplash.com/@plann_images)

Ketika membeli ponsel bekas, kehati-hatian ekstra sangatlah diperlukan untuk menghindari penipuan atau mendapatkan kualitas yang kurang memuaskan. Proses pengecekan sebaiknya dilakukan secara perlahan, tanpa terburu-buru.

Pastikan untuk memeriksa setiap komponen ponsel secara menyeluruh. Metode ini sangat penting untuk memastikan bahwa tidak ada bagian yang terlewat dan semuanya berfungsi dengan baik. Dengan melakukan pengecekan yang teliti, kamu dapat memastikan bahwa ponsel yang kamu beli dalam kondisi optimal.

3. Perhatikan layar dan sensitivitasnya

ilustrasi ponsel (unsplash.com/@vojtechbruzek)

Layar adalah komponen vital yang memengaruhi kerja smartphone. Apalagi, bagian ini rentan mengalami kerusakan. Oleh karenanya, penting untuk memeriksa kondisinya dengan seksama. Pastikan LCD berfungsi dengan baik dan tidak ada masalah seperti baret, retakan, atau titik-titik mati di layar.

Selain itu, pastikan sensitivitas layar sentuh berjalan dengan baik. Ini akan memastikan bahwa ponsel dapat digunakan dengan lancar dalam aktivitas sehari-hari. Memeriksa kondisi LCD dan layar sentuh akan membantu kamu menghindari masalah yang mungkin muncul setelah membeli ponsel bekas.

4. Cek kondisi baterainya

ilustrasi ponsel (unsplash.com/@vojtechbruzek)

Memeriksa kondisi baterai adalah langkah krusial dalam membeli ponsel bekas. Baterai yang rusak atau lemah sering kali menjadi penyebab utama masalah pada ponsel. Pastikan baterai pada ponsel bekas yang akan kamu beli berada dalam kondisi sehat dan baik.

Melakukan pengecekan terhadap kualitas baterai sangat penting untuk memastikan bahwa ponsel yang kamu beli dapat digunakan dengan lancar dan aman tanpa masalah baterai di kemudian hari. Jangan mengabaikan aspek ini karena baterai yang buruk dapat mengakibatkan pengalaman penggunaan ponsel yang tidak memuaskan.

5. Usahakan untuk meminta garansi

ilustrasi ponsel retak (unsplash.com/@greg_rosenke)

Mendapatkan garansi untuk ponsel bekas memang mungkin terasa sulit, namun bukan berarti tidak mungkin. Ada langkah-langkah tertentu yang dapat membantu kamu mendapatkan jaminan garansi meskipun membeli ponsel bekas.

Sebaiknya, beli ponsel bekas dari gerai-gerai khusus yang menyediakan jaminan garansi. Meskipun garansi yang diberikan mungkin tidak sepanjang garansi ponsel baru, namun ini akan memberi perlindungan penting jika suatu saat ponsel mengalami masalah.

Penting untuk berhati-hati saat memilih ponsel bekas, pastikan untuk memeriksa setiap bagian dengan cermat sehingga kamu tidak mengalami kerugian di kemudian hari. Pilihlah ponsel bekas dengan kualitas yang masih prima sehingga kamu gak menyesal di kemudian hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us