Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Review Early Access Game Grounded 2: Petualangan Baru yang Makin Gila!

Grounded 2 ( dok. Obsidian Entertainment)
Grounded 2 ( dok. Obsidian Entertainment)
Intinya sih...
  • Grounded 2 membawa peta baru Brookhollow Park yang tiga kali lebih besar, sistem tempur fleksibel berbasis kelas RPG, dan fitur bug companion untuk membantu eksplorasi maupun pertempuran.
  • Cerita kini lebih terarah dengan misi utama dan karakter baru, meski beberapa progres terkunci di balik narasi, sedikit membatasi eksplorasi bebas.
  • Meski kaya fitur baru, game masih memiliki bug teknis khas early access, namun potensinya besar sebagai survival kooperatif yang lebih luas dan seru dibanding pendahulunya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lima tahun sejak Grounded pertama mencuri perhatian para gamer, kini Obsidian Entertainment kembali dengan sekuelnya: Grounded 2. Masih mengusung premis manusia mini bertahan hidup di dunia serangga, game ini mencoba membawa formula lama ke level yang jauh lebih besar dan ambisius. Bersama kolaborator baru, Eidos Montréal studio di balik seri Tomb Raider—Grounded 2 menjanjikan pengalaman survival kooperatif yang lebih liar, lebih luas, dan tentu saja, lebih seru.

Di tahap early access, game ini belum benar-benar utuh, tapi sudah cukup banyak hal yang bisa dinikmati. Dunia baru, sistem tempur yang lebih fleksibel, fitur bug companion, hingga peta yang tiga kali lebih besar dari game pertama—semuanya sudah bisa kamu cicipi. Tapi apakah semua itu cukup untuk membuat Grounded 2 layak dimainkan sekarang? Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

1. Brookhollow Park: Tiga kali lebih besar, tiga kali lebih seru?

cuplikan Grounded 2 (dok. Obsidian Entertainment/Grounded 2)
cuplikan Grounded 2 (dok. Obsidian Entertainment/Grounded 2)

Satu perubahan paling mencolok dari Grounded ke Grounded 2 adalah setting-nya. Kini kamu bukan lagi terjebak di halaman belakang, tapi di Brookhollow Park—area bermain luas penuh kejutan. Meski tak semuanya terbuka di awal, luas peta ini sudah setara dengan seluruh peta Grounded pertama. Taman ini terasa hidup, dengan lebih banyak fasilitas rahasia, sumber daya unik, dan tentu saja, lebih banyak makhluk menyebalkan.

Namun, peta yang besar juga datang dengan tantangannya sendiri. Tidak ada lagi pembagian zona berdasarkan tingkat kesulitan seperti di game pertama. Artinya, kamu bisa bertemu laba-laba raksasa bahkan saat baru mulai menjelajah. Untungnya, kamu dibekali kendaraan "Buggie" untuk kabur cepat. Tapi tetap saja, untuk pemain baru, kurva belajar di awal bisa terasa lebih brutal.

2. Sistem tempur lebih bebas dan fleksibel

cuplikan Grounded 2 (dok. Obsidian Entertainment/Grounded 2)
cuplikan Grounded 2 (dok. Obsidian Entertainment/Grounded 2)

Secara umum, mekanisme pertarungan di Grounded 2 masih setia pada formula lama: serang ringan dan serang berat. Tapi kini ada lebih banyak opsi yang memberi kebebasan bagi pemain untuk menyesuaikan gaya bermain. Armor kini dirancang berdasarkan kelas RPG seperti fighter, rogue, archer, hingga mage. Setiap set armor memberi bonus khusus yang mendorong gaya bertarung tertentu.

Kamu juga bisa mengombinasikan peran, misalnya bertarung jarak dekat dengan stealth seperti rogue, tapi menggunakan senjata berat ala fighter. Kombinasi ini membuat eksplorasi dan pertempuran jadi lebih variatif. Plus, kehadiran musuh baru seperti kalajengking menambah tantangan dan variasi crafting untuk armor dan senjata.

3. Bug companion: Teman setia di tengah kekacauan

cuplikan Grounded 2 (dok. Obsidian Entertainment/Grounded 2)
cuplikan Grounded 2 (dok. Obsidian Entertainment/Grounded 2)

Fitur baru yang langsung mencuri perhatian adalah bug companion, makhluk serangga yang bisa kamu ajak bertarung dan menemanimu menjelajah. Mereka bisa menyerang musuh, menyerap aggro, dan kadang jadi penentu antara hidup dan mati. Cocok banget buat kamu yang main solo tanpa party.

Yang menarik, companion ini juga bisa dipakai untuk eksplorasi dan membantu membawakan barang. Walau tidak bisa dikatakan "cerdas", mereka tetap memberi kesan bahwa kamu tidak sendirian di dunia besar ini. Untuk ukuran early access, fitur ini sudah terasa matang dan punya potensi besar untuk dikembangkan lebih jauh.

4. Cerita lebih terarah, tapi tak sepenuhnya bebas

cuplikan Grounded 2 (dok. Obsidian Entertainment/Grounded 2)
cuplikan Grounded 2 (dok. Obsidian Entertainment/Grounded 2)

Berbeda dari prekuelnya, Grounded 2 mendorong narasi sebagai pusat pengalaman. Kamu akan disuguhi misi cerita dengan tujuan jelas, dialog interaktif dengan karakter seperti Direktur Sloane dari Ominent, dan misteri baru soal kenapa kamu kembali menyusut. Ada juga karakter misterius “Masked Stranger” yang sepertinya jadi musuh utama kali ini.

Namun, ada sisi negatifnya: beberapa progres kunci seperti unlock fitur penting dan akses area kini terkunci di balik misi cerita. Jadi buat kamu yang suka eksplorasi bebas, ini mungkin terasa membatasi. Meski begitu, kualitas penulisan dan pacing-nya patut diacungi jempol, terutama dibanding cerita tipis di game pertama.

5. Bangun markas dan naik buggiemu!

cuplikan Grounded 2 (dok. Obsidian Entertainment/Grounded 2)
cuplikan Grounded 2 (dok. Obsidian Entertainment/Grounded 2)

Base building tetap jadi elemen penting. Meskipun secara sistem tidak jauh berbeda dari Grounded pertama, ada beberapa peningkatan seperti bahan bangunan baru dan transportasi bantuan dari companion. Proses mengumpulkan bahan jadi lebih cepat, dan kamu tidak perlu lagi repot membawa semua sendiri.

Sayangnya, sistem pertahanan markas masih terbatas. Hanya ada beberapa turret dan trap yang bisa kamu gunakan. Tapi jika kamu memang suka membangun dan mendesain markas, fitur ini tetap memuaskan, meski belum terasa sebagai lompatan besar dari pendahulunya.

6. Bug yang mengganggu, tapi masih bisa dimaklumi

cuplikan Grounded 2 (dok. Obsidian Entertainment/Grounded 2)
cuplikan Grounded 2 (dok. Obsidian Entertainment/Grounded 2)

Namanya juga early access, jadi tak heran kalau Grounded 2 masih dipenuhi berbagai masalah teknis. Mulai dari item yang hilang, karakter jatuh ke bawah peta, hingga musuh yang mendadak tak terlihat. Bahkan ada kasus di mana kamu bisa diserang musuh yang tak kelihatan sama sekali.

Untungnya, tim developer cukup aktif memberi pembaruan dan menjanjikan perbaikan cepat. Selama kamu siap menghadapi sedikit "jank" khas game early access, ini bukan masalah besar. Namun, tetap perlu dicatat buat kamu yang ingin pengalaman bermain yang mulus sejak awal.

Meski masih dalam tahap early access, Grounded 2 sudah berhasil memberi kesan kuat sebagai penerus sah Grounded. Dengan peta yang masif, mekanisme bertarung yang lebih fleksibel, sistem companion yang seru, dan cerita yang lebih mendalam, game ini terasa seperti fondasi kokoh untuk sesuatu yang jauh lebih besar ke depan.

Buat kamu yang menyukai pengalaman survival kooperatif yang penuh kejutan dan petualangan tak terduga, Grounded 2 adalah game yang wajib kamu coba. Ia belum sempurna, tapi justru di sanalah daya tariknya. Karena di dunia yang penuh serangga raksasa dan misteri, yang paling penting adalah terus bertahan dan bersenang-senang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us